Jeneponto.memo.co.id
Di indonesia memang menyimpan beraneka ragam kekayaan ciri khas masakan daerah,Hampir di tiap-tiap daerah terdapat makanan khas.Seperti contohnya di daerah Sulawesi selatan kabupaten Jeneponto,kalau kita jalan -jalan di daerah ini terlihat berjejer penjual Coto Kuda,'”apa itu coto kuda,namanya agak mirip dengan masakan khas kota solo yaitu SOTO,di lihat dari rasa dan bentuknya beda jauh,kalau SoTo ada tambahan mie biun putih dan tidak mengandung santan,sedangkan Pada masakan Khas jeneponto ini bumbu terasa santan yang kental di tambah campuran daging kuda,dan masaknya pun menggunakan panci yang terbuat dari tanah “kalau di jawa di sebut Tungku,hal ini untuk menjaga cita rasa Coto kuda.
Para penjual coto kuda yang paling banyak terdapat di sepanjang jalan Poros makasar – bantaeng KM 6 tepatnya di kelurahan tamanroya kecamatan tamalatea dusun lingkungan tamanroya barat dan terdapat juga Tempat wisata Pemandian umun Boyong.yang pada H+6 banyak di kunjungi warga untuk berlibur.
Saya coba mencicipi masakan coto kuda (Minggu 2/7/2017),sembari silahturami ke saudara ,Menurut salah satu pemilik warung Coto kuda yang berjualan di depan Tempat wisata Boyong,”Alhamdulillah warung saya tidak perna sepi dari pengunjung”,ujar Bapak Sumarji (35)”.Pak marji biasa menjual coto satu porsi 25ribu,Dan pada lebaran kemarin sangat ramai pengunjungnya dan harga per posi mencapai 35rb,Kendati cukup mahal namun warung pak sumarji tidak perna sepi.
Di samping kita bisa menikmati hidangan Coto Kuda Terlihat juga di sepanjang jalan poros Kalimporo- bontoranu kecamatan bangkala kabupaten Jeneponto,kita bisa melihat industri kecil pembuatan Garam,Namun sayangnya industri garam tersebut kurang menjadi perhatian serius oleh Pemerintah daerah,mengingat letak industri garam ini dekat laut selatan. Sehingga para petani garam hanya mengolah sendiri tanpa adanya dukungan dari Pemda daerah dan di jual sendiri di pinggir-pinggir jalan depan rumah mereka.
Laporan Ciswadi M