Seperti halnya warga desa lainnya, yang melewati sungai tersebut, bisa melewatinya dengan kendaraan sepeda motor. Sebab, kondisi air sungai lagi surut. Jika air surut, sungai tersebut dibuat lalu lalang sepeda motor untuk menuju lokasi dari dan ke seberang sungai.
Menurut Kepala BPBD Pasuruan, Bakti Permana, sebelum kejadian, korban boncengan sepeda motor. Namun, tiba tiba dari arah dataran yang lebih tinggi, air besar datang dan menerjang keduanya. Wahyu bisa menyelamatkan diri, sedang Felaasia gagal selamat. Mahasiswi cantik itu terseret air hingga belum ada kejelasannya.
“Saat air surut jalan tersebut memang bisa dilewati, tapi kalau air tinggi nggak bisa. Itu bukan jembatan tapi ada landasan cor yang biasa dilewati warga,” ujar Bakti.
Saat korban melintas, jalur tersebut belum terendam air. Namun saat korban berada di tengah, tiba-tiba datang arus deras dan korban terseret.
Beberapa petuags BPBD Pasuruan melakukan pencarian dari berbagai sudut di sepanjang sungai tersebut. Petugas BPBD Pasuruan berkonsentrasi di titik pertemuan antara sungai Kedunglarangan dan Sungai Wrati. Titik pertemuan tersebut berada di kelurahan Kalianyar Bangil. Sungai tersebut, jika hujan deras dan menguyur terus menerus, aliran sungai menjadi deras. ( mar)