Lumajang, Memo.co.id
Cekcok antar petani tebu di Desa Barat Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang gegerkan warga sekitar. Tak kuasa menahan amarah di bulan puasa, dua petani tebu ngamuk dan membantai temannya sendiri, hingga tewas dan terkapar di area lahan tebu persawahan desa tersebut, siang tadi.
Kapolsek Padang Iptu Tony Supartono mengatakan, perselisihan atar petani tersebut dipicu sengketa lahan. Korbannya adalah Lasim, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Pasrujambe Lumajang. Sedang pelaku yang meyerahkan diri ada dua orang. Keduanya berisial SM dan B. Namun, setelah diselidiki, pelaku hanya satu orang. Satunya hanya saksi yang ikut berada di TKP.
” Hasil pemeriksaan polisi hanya satu orang yang melakukan aksi penganiayaan yang menyebabkan korban tewas.Sedang satu orang hanya sebagai saksi saja. Motif sementara, kasus pembunuhan tersebut akibat sengketa lahan.” kata Iptu Tony Suparttono pada wartawan, tadi siang.
Menurut Samsul saksi menantu korban, kejadian bermula saat korban sedang berada di kebun tebu untuk melihat proses menebang tebu. Tiba-tiba saja, dua orang mendatangi korban, dan terjadi cekcok mulut. Selanjutnya, kedua pelaku langsung membacok korban dengan senjata tajam hingga tewas di lokasi.
” Ini memang tebu sedang ditebang. Korban sebelumnya memang menuju ke lahan tebu untuk melihat orang tebang. Dalam waktu tidak lama, datang dua orang yang juga sama sama petani dan terlibat percekcokan,” kata Samsul. Nah, saat itulah terjadi amkarah sehingga berakhir dengan penganiayaan hingga menewaskan Lasim.
Usai membunuh korban, kedua terduga pelaku, SM, dan B menyerahkan diri ke kantor polisi. Namun menurut Iptu Tony Supartono Kapolsek Padang, hasil pemeriksaan polisi hanya satu orang yang melakukan aksi penganiayaan yang menyebabkan korban tewas. Sementara satu orang hanya sebagai saksi saja. Motif sementara, kasus pembunuhan tersebut akibat sengketa lahan. ( mar )