Debat keempat calon presiden dan wakil presiden tahun 2024 akan diadakan pada Minggu, 21 Januari, menjadi panggung untuk para calon wakil presiden, yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Mereka akan kembali menyampaikan gagasan dan visi misi mereka terkait isu-isu pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam (SDA), lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa.
Sebelumnya, ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (paslon) telah memaparkan visi dan misi mereka terkait ekonomi Indonesia. Sebagai contoh, terkait energi, paslon nomor urut 1 Anies-Cak Imin menekankan pada ketahanan energi dalam misi mereka untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup yang terjangkau.
Paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, memiliki visi untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Mereka berharap Indonesia dapat menjadi pemimpin dunia dalam energi hijau dengan mengembangkan produk biodiesel dan bioavtur dari sawit, bioetanol dari tebu dan singkong, serta sumber energi hijau lainnya.
Sementara itu, paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, ingin mempercepat perwujudan lingkungan hidup berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru. Dalam visi misi mereka, isu energi diintegrasikan dalam misi ekonomi hijau melalui empat program kerja, termasuk transisi energi dan desa mandiri energi.
Terfokus pada sektor pangan, Anies-Cak Imin bertujuan memaksimalkan potensi sumber daya untuk memproduksi pangan dan mengamankan kesejahteraan petani melalui program seperti fasilitasi pasar dan harga jual yang transparan.
Sementara Prabowo-Gibran ingin memantapkan sistem pertahanan dan kemandirian bangsa melalui program food estate, dengan target tambahan luas panen 4 juta hektare pada 2029.
Isu Agraria dalam Konteks Debat Cawapres 2024
Ganjar-Mahfud berfokus pada pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah, khususnya melalui kedaulatan pangan. Mereka berjanji untuk menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, mendukung petani, membangun industri pangan berdaya saing, menyediakan lahan subur, dan mensejahterakan petani, peternak, serta nelayan.