Memo.co.id
Banyak cara bersyukur dan menikmati rasa sedih ketika tidak bisa kumpul dengan keluarga di kampung, ketika larangan mudik, saat pandemi ini. Mensyukuri dan menikmati adalah kunci bagaimana seseorang menahan rasa sedih. Berfikir positif, juga menjadi solusi bagaimana rasa sedih itu akan hilang.
Bagi ummat muslim Indonesia, Hari Raya idul Fitri, merupakan lebaran yang dirayakan setiap tahun sekali. Hari Raya Idul Fitri tahun ini, adalah pengalaman yang paling berharga karena, perayaan lebaran, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Tahun 2021 ini, bukan pertama kali, ummat muslim, menahan diri dari perayaan hari raya.
Tahun sebelumnya, yakni 2020, Pemerintah juga memberlakukan isolasi diri bagi semua keluarha Indonesia, untuk memutus penularan covid 19. Tahun ini, Pemerintah, malah akan mengawasi pergerakan warganya ayang akan pulang kampung atau melakukan aktifitas ke luar kota.
5 Cara Mengelola Rasa Sedih ketika Tidak Kumpul dengan Keluarga, Lebaran Idul Fitri Tahun Ini
Tidak bisa dipungkiri pasti membuat rasa sedih, karena pemerintah memberlakukan pengetatan untuk melakukan aktifitas keluar kota, saat lebaran tahun ini. Bahkan, setiap Pemda, melakukan pengetatan dengan pengawasans ert6a kontrol lalu lintas, di semua jalan yang biasa dijadikan akses keluar masuk, dari kota satyu ke kota lainnya.
Lalu bagaimana cara mengelola rasa sedih, agar tidak terjebapo pada hal hal yang sifatnya negatif. Memo, memberi catatan yang dirangkum dari pendapat psikolog yang juga founder SETALA Psychological Center, Zarra Dwi Monica, M.Psi , tentang bagaimana cara mengelola rasa sedih.
1. Menerima dan Memahami Kondisi
Berpikir positif, menerima dan memahami kondisi yanjg ada. Mengontrol pikiran trehadap kondisi yang dihadapi sleuruh masyaraat Indonesia, menjadi motivasi dan menerima keadaan akan kondisi yang ada. Fokus pada pemahaman yang sama terhadap pandemi covid, akan berdampak bagus terhadap psikologis.
“Pahami kondisi sekarang, kondisi saat ini di luar kontrol . Jadi restrukturisasi pola pikir ini penting. Enggak bisa kontrol di luar sana, tapi kita punya kontrol dan pilihan untuk gimana bereaksi. Kita ada pilihan mau menyesali keadaan atau mencoba melakukan hal lain di luar itu,” terang Zarra.
2. Tetap terhubung Dengan Kerabat dan Teman
Pandemi tidak ada halangan untuk tetap menjalin hubungan dengan keluarga dan sahabat serta teman dekat. Komunikasi di era teknologi berkembang pesat. Kondisi sekarang, masih bisa disyukuri, karena media komunikasi memberi peluang untuk tetap menjalin hubungan dengan kerabat dan teman teman dekat.