Dalam budaya Tionghoa, perayaan Cap Go Meh adalah momen istimewa yang menjadi penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Meskipun sering disamakan, Imlek dan Cap Go Meh memiliki perbedaan yang penting. Simak penjelasan lengkapnya untuk memahami esensi dan perbedaan antara kedua perayaan ini.
Esensi Perayaan Tahun Baru China dan Tradisi Penutupnya
Hari ini, tanggal 24 Februari, adalah saat Masyarakat Tionghoa merayakan Cap Go Meh. Meskipun keduanya merupakan perayaan yang istimewa dalam kalender Tahun Baru China, namun sebenarnya apa perbedaan esensial antara Imlek dan Cap Go Meh?
Tahun baru Imlek tahun 2575 menandai awal perayaan pada tanggal 10 Februari lalu, yang dirayakan dengan suka cita. Seiring berjalannya waktu, 15 hari setelah perayaan itu, masyarakat Tionghoa biasanya merayakan Cap Go Meh.
Sering kali, kedua perayaan ini dianggap serupa, namun sebenarnya Imlek dan Cap Go Meh adalah dua perayaan yang berbeda secara konseptual.
Lalu, apa bedanya? Mari kita telusuri penjelasannya dengan lebih rinci.
Imlek diartikan sebagai awal tahun baru China yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama dalam tahun tersebut. Dipercaya bahwa perayaan ini memiliki hubungan erat dengan musim semi. Banyak sumber menyatakan bahwa perayaan tahun baru Imlek seolah menjadi pembuka, sedangkan Cap Go Meh adalah penutupnya.
Awal Tahun Baru China yang Dipenuhi Makna dan Tradisi
Perhitungan tahun Imlek didasarkan pada kalender Lunar dan dimulai sekitar abad ke-5 Masehi.
Doa, refleksi, dan berkumpul dengan keluarga adalah hal yang sering dikaitkan dengan perayaan Imlek. Sedangkan Cap Go Meh lebih dikenal dengan kegembiraannya.
Biasanya, perayaan ini diwarnai dengan pertunjukan barongsai, tarian naga, serta hiasan lampu lentera yang gemerlap. Kemeriahan ini tidak hanya dinantikan oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi acara yang disukai oleh masyarakat umum.
Cap Go Meh, secara harfiah berarti “lima belas” dalam dialek Hokkien, dan perayaan ini jatuh pada hari ke-15 setelah perayaan Imlek atau bersamaan dengan purnama.