Example floating
Example floating
Life Style

Cap Go Meh, Kemeriahan dan Makna di Balik Penutup Perayaan Imlek

Avatar
×

Cap Go Meh, Kemeriahan dan Makna di Balik Penutup Perayaan Imlek

Sebarkan artikel ini
Cap Go Meh, Kemeriahan dan Makna di Balik Penutup Perayaan Imlek
Example 468x60

MEMO

Dalam budaya Tionghoa, perayaan Cap Go Meh adalah momen istimewa yang menjadi penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Meskipun sering disamakan, Imlek dan Cap Go Meh memiliki perbedaan yang penting. Simak penjelasan lengkapnya untuk memahami esensi dan perbedaan antara kedua perayaan ini.

Esensi Perayaan Tahun Baru China dan Tradisi Penutupnya

Hari ini, tanggal 24 Februari, adalah saat Masyarakat Tionghoa merayakan Cap Go Meh. Meskipun keduanya merupakan perayaan yang istimewa dalam kalender Tahun Baru China, namun sebenarnya apa perbedaan esensial antara Imlek dan Cap Go Meh?

Tahun baru Imlek tahun 2575 menandai awal perayaan pada tanggal 10 Februari lalu, yang dirayakan dengan suka cita. Seiring berjalannya waktu, 15 hari setelah perayaan itu, masyarakat Tionghoa biasanya merayakan Cap Go Meh.

Sering kali, kedua perayaan ini dianggap serupa, namun sebenarnya Imlek dan Cap Go Meh adalah dua perayaan yang berbeda secara konseptual.

Lalu, apa bedanya? Mari kita telusuri penjelasannya dengan lebih rinci.

Imlek diartikan sebagai awal tahun baru China yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama dalam tahun tersebut. Dipercaya bahwa perayaan ini memiliki hubungan erat dengan musim semi. Banyak sumber menyatakan bahwa perayaan tahun baru Imlek seolah menjadi pembuka, sedangkan Cap Go Meh adalah penutupnya.

Awal Tahun Baru China yang Dipenuhi Makna dan Tradisi

Perhitungan tahun Imlek didasarkan pada kalender Lunar dan dimulai sekitar abad ke-5 Masehi.

Doa, refleksi, dan berkumpul dengan keluarga adalah hal yang sering dikaitkan dengan perayaan Imlek. Sedangkan Cap Go Meh lebih dikenal dengan kegembiraannya.

Biasanya, perayaan ini diwarnai dengan pertunjukan barongsai, tarian naga, serta hiasan lampu lentera yang gemerlap. Kemeriahan ini tidak hanya dinantikan oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi acara yang disukai oleh masyarakat umum.

Baca Juga  Kabur Aja Dulu": Solusi Ampuh atau Bumerang

Cap Go Meh, secara harfiah berarti “lima belas” dalam dialek Hokkien, dan perayaan ini jatuh pada hari ke-15 setelah perayaan Imlek atau bersamaan dengan purnama.

Menurut penjelasan dari Budayawan Jongkie Tio, perayaan tahun baru Imlek secara umum terbagi menjadi tiga bagian, yakni Imlek sendiri, upacara sembahyang kepada Tuhan, dan Cap Go Meh.

Perayaan Imlek biasanya identik dengan festival naga dan barongsai. Tarian naga, barongsai, musik tradisional, serta kembang api dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.

Cap Go Meh seringkali menjadi waktu berkumpul bersama keluarga sambil menikmati hidangan makan malam. Salah satu makanan khas yang disantap saat perayaan ini adalah tang yuan atau yuan xiao, yang juga dikenal sebagai lontong Cap Go Meh di kalangan masyarakat Tionghoa di Indonesia.

Dengan demikian, Cap Go Meh bisa dianggap sebagai bagian dari serangkaian perayaan Imlek. Semoga penjelasan ini dapat membantu memahami perbedaan antara keduanya.

Cap Go Meh: Penutup Manis dari Perayaan Tahun Baru Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, meskipun seringkali disatukan, sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Imlek, sebagai awal tahun baru China, diwarnai dengan doa, refleksi, dan pertemuan keluarga, sementara Cap Go Meh merupakan penutup yang kemeriahan.

Perbedaan esensial ini tercermin dalam tradisi dan makna masing-masing perayaan. Namun, keduanya tetap menjadi bagian penting dari budaya Tionghoa, memperkaya warisan budaya yang kaya dan beragam.

Dengan memahami perbedaan dan kesamaan antara Imlek dan Cap Go Meh, kita dapat lebih menghargai dan merayakan keberagaman budaya yang ada.