Walau dalam kondisi tidak prima, Arifin tetap berupaya mengikuti seluruh rangkaian gladi bersih dan gladi kotor. Demi bisa berdiri selama prosesi pelantikan, ia mengonsumsi obat pereda nyeri dan antiinflamasi.
“Kemarin sudah dua hari ikut gladi. Bahkan di gladi pertama saya masih ikut jalan, tapi malamnya kaki malah bengkak. Jadi, persiapan saya cuma minum painkiller dan obat antiinflamasi supaya bisa berdiri lama,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menggunakan kursi roda selama acara berlangsung. Baginya, menghadiri pelantikan dengan berjalan kaki meski bertongkat adalah bentuk tekad dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin daerah.