“Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pihak BRI untuk melakukan pemerataan ekonomi di Indonesia yaitu dengan memperhatikan dari segi geografis. BRI membagi wilayah dengan 58% berada di Pulau Jawa dan 42% sisanya berada di luar Pulau Jawa,” ucap Sunarso, Selasa (14/7).
Sebelumnya, Sunarso pada Rabu (24/6) lalu berkomitmen bahwa atas dana yang diterima tersebut akan mampu me-leverage ekspansi kredit BRI setidaknya tiga kali untuk mendorong sektor riil, utamanya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Khusus BRI, misalkan kita dapat Rp 10 triliun maka harus ekspansi menjadi Rp 30 triliun, dan kami komit mencapai lebih dari itu. Kami punya target segmen UMKM yang mendukung sektor pangan, baik pertanian maupun pendukung industri pertanian. Demikian pula sektor distribusi dan fasilitas kesehatan. Fokus paling besar ke pangan,” ujar Sunarso.
“Saat ini BRI akan tetap ekspansi untuk terus tumbuh. Dengan begitu, UMKM akan tetap berdaya dan akan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan ujungnya mengurangi angka pengangguran,” pungkas Sunarso.
Upaya yang dilakukan BRI selaras dengan strategi pemerintah utamanya Kementerian BUMN yang terus berupaya agar membangkitkan kembali bisnis UMKM yang tergerus akibat dampak pandemi COVID-19. Menteri BUMN Erick Thohir yakin bahwa UMKM Indonesia tangguh dan bisa bersaing merambah pasar internasional. (ARM)