Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Breaking! Proyek Megah Senilai Triliunan Rupiah Tiba-tiba Dihentikan, Menggemparkan!

×

Breaking! Proyek Megah Senilai Triliunan Rupiah Tiba-tiba Dihentikan, Menggemparkan!

Sebarkan artikel ini
Breaking! Proyek Megah Senilai Triliunan Rupiah Tiba-tiba Dihentikan, Menggemparkan!
Breaking! Proyek Megah Senilai Triliunan Rupiah Tiba-tiba Dihentikan, Menggemparkan!
Example 468x60

MEMO

Proyek Hot Backup Satellite (HBS) senilai Rp 5,2 triliun akhirnya menghadapi penghentian mendadak. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan pertanyaan besar. Namun, alasan dibalik penghentian ini telah diungkapkan oleh Pihak Satgas Bakti.

Apa yang menjadi latar belakang penghentian proyek ini dan apa dampaknya terhadap satelit Satria-1 yang sedang diincar? Mari kita telaah lebih lanjut.

Alasan dan Implikasi Penghentian Proyek Hot Backup Satellite (HBS)

Proyek Hot Backup Satellite (HBS) senilai Rp 5,2 triliun telah resmi dihentikan. Alasan penghentian tersebut telah diungkap oleh Pihak Satgas Bakti.

Sebelumnya, HBS direncanakan sebagai satelit cadangan untuk Satria-1 jika terjadi anomali saat peluncuran. Setelah peluncuran yang berhasil pada 18 Juni 2023, anggaran untuk satelit cadangan akan dialihkan untuk memprioritaskan perluasan dan peningkatan akses serta konektivitas digital nasional.

Dalam pernyataan resmi yang diterbitkan di laman Bakti Kominfo, langkah ini diambil agar Bakti dapat memanfaatkan keterbatasan keuangan untuk mencapai sejumlah targetnya. Ini diungkapkan pada Senin (23/10/2023).

Satgas telah melakukan kajian dan menyetujui pengakhiran kontrak HBS lebih awal. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan aspek urgensi, anggaran, kemajuan kontrak, dan risiko terkait Satria-1 yang telah dianalisis oleh Manajemen Bakti.

Misteri di Balik Penghentian Proyek HBS: Dampak Terhadap Satelit Satria-1

Kontrak HBS juga telah diakhiri pada 19 Oktober 2023. Upaya mitigasi risiko telah dilakukan terkait dengan kebutuhan layanan yang ada serta koordinasi pengakhiran kontrak dengan Konsorsium Nusantara Jaya.

Ketua Satgas Bakti Kominfo, Sarwoto Atmosutarno, menekankan bahwa fokus saat ini adalah pada Satria-1. Mereka berusaha untuk mengoptimalkan pemanfaatannya, termasuk dalam hal kapasitas space dan ground segment.

Sarwoto menjelaskan, “Kita harus memberikan perhatian utama pada SATRIA 1 yang akan memerlukan banyak energi dan tidak boleh mengalami kegagalan dalam pelaksanaannya. Satelit SATRIA-1 diharapkan mulai beroperasi awal tahun 2024, sehingga kami akan sangat sibuk dalam mengelola penggunaannya secara optimal, baik dalam kapasitas space segment maupun ground segment. Kami tidak boleh kehilangan fokus.”

Dari total nilai proyek sebesar Rp 5,2 triliun, pembayaran yang telah dilakukan mencapai Rp 3,5 triliun dengan tambahan cost of money. Konsorsium Nusantara Jaya akan mengembalikan jumlah uang tersebut.

Proyek HBS Senilai Rp 5,2 Triliun Dihentikan: Alasan dan Dampak Bagi Satelit Satria-1

Dalam menghadapi tantangan ini, Bakti Kominfo akan terus berupaya untuk mencapai tujuannya dalam meningkatkan konektivitas digital nasional. Dengan demikian, pengakhiran proyek HBS adalah langkah strategis untuk mengejar target yang lebih besar demi kemajuan teknologi dan komunikasi di Indonesia.

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.