MEMO, Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan mencatat seluas 42 hektare di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Hal tersebut disampaikan, Pelaksana Harian (PLH) Kepala Pelaksana BPBD Kalimantan Selatan, Bambang Dedi Mulyadi.
“Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalsel melanda lahan sekitar 42 hektare. Hal itu sesuai dengan data yang kami himpun” kata Bambang Dedi Mulyadi dalam keterangannya, Sabtu (3/6/2023).
Manurutnya, kebakaran lahan dan hutan yang terjadi masih dalam kategori biasa. Ia mengatakan peristiwa tersebut dapat diatasi oleh para petugas.
“Seluruh tim saling gotong-royong untuk kendalikan dan padamkan sumber api. Setiap ada titik api kami akan padamkan,” ujar Dedi.
Saat ini, kata ia para petugas terus berjaga dan berpatro dengan status siaga. “Seluruh petugas akan berupaya dan berjaga dalam peristiwa ini 1×24 jam,” ucapnya.
Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan dua kabupaten/kota dalam status siaga darurat karhutla. Dua kabupaten/kota itu yakni Kota Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
“Akhir-akhir ini memang sudah ada kejadian karhutla, namun masih parsial dan bisa diatasi dengan cepat. Secara umum, risiko bencana karhutla di Kalsel saat ini dalam kategori sedang,” kata Dedi.
Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi pada Kamis (01/06/2023) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan sekitar pukul 16.00 Wita. Karhutla itu melanda tiga wilayah dan diperkirakan lebih dari 10 hektare lahan yang terbakar.
