Peristiwa nahas itu sempat dirahasiakan oleh para temannya dengan alasan takut disalahkan. Mereka baru bercerita pada malam hari setelah orang tua korban mencari keberadaan anaknya.
“Anak-anak itu takut sehingga tidak langsung bercerita. Baru setelah orang tua korban bingung mencari, akhirnya mereka mengaku, apabila korban tenggelam. Kami sebagai tetangga membantu melakukan upacara pencarian ini,” aku Riyanto.
Sebagain warga melakuan pencarian dengan cara menghanyutkan bantal ke kali Brantas. Mereka mengikuti bantal tidur milik korban yang dilarung ke sungai sebagai media pencarian. Warga memiliki kepercayaan apabila tempat dimana bantal itu berhenti, diyakini di situlah lokasi korban.
Pencarian juga dilakukan oleh tim di sekitar Bendungan Gerak Gampentgrejo. Karena, bendungan gerak tersebut adalah termpat yang memudahkan untuk melakukan pencarian. Karena hampir semua barang yang mengapung akan terlihat di bendungan gerak tersebut. ( asf )