MEMO,JAKARTA, : Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, mengajak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk berkolaborasi dengan anak muda dalam upaya melawan ancaman terorisme di Indonesia.
Dalam menghadapi laporan Global Terrorism Index 2022 yang menempatkan Indonesia pada peringkat 24 negara terdampak terorisme, Wapres menekankan pentingnya memperkuat moderasi beragama dan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin Serukan Langkah Cerdas Hadapi Ancaman Terorisme
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk melibatkan anak muda dalam upaya menangkal aksi terorisme.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Wapres ketika ia menyoroti laporan Global Terrorism Index 2022.
Indonesia Peringkat 24 Terdampak Terorisme, BNPT Ajak Generasi Muda Bersatu
Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa Indonesia menempati peringkat ke-24 dari daftar negara yang paling terdampak oleh terorisme, dengan kategori sedang. Oleh karena itu, Ma’ruf Amin menekankan agar BNPT tetap waspada, meskipun angka serangan terorisme di Indonesia menurun sejak tahun 2019.
“Kita perlu memperkuat moderasi beragama dan paham kebangsaan di kalangan generasi muda. BNPT dapat melibatkan kalangan muda di lingkungan sekolah, maupun di tingkat RT/RW, dengan dibantu oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat,” ujar Wapres dalam keterangan persnya, di Jakarta, pada hari Sabtu (29/7/2023).
Ma’ruf Amin juga meminta BNPT untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda bahwa Indonesia dibentuk berdasarkan kesepakatan dari berbagai pihak, termasuk juga dari kalangan umat Islam. Dalam konteks agama, hal ini dikenal sebagai Darul Mitsaq, yaitu kesepakatan yang harus dihormati dan tidak boleh dilanggar.
“Kami harus mengingat bahwa Pancasila adalah piagam dari kesepakatan tersebut,” tambahnya. “Sejarah telah membuktikan bahwa Indonesia tetap mampu bersatu teguh, ketika negara-negara lain dilanda oleh perang saudara.”
Tak hanya itu, ia juga menginginkan agar BNPT dan pihak-pihak terkait terus melakukan penelusuran terhadap paham-paham radikal di Indonesia. Semua pihak juga diharapkan memberikan perlindungan khusus bagi kelompok-kelompok yang rentan terpapar paham terorisme.
Wapres menegaskan bahwa pemerintah berambisi untuk menciptakan generasi emas pada tahun 2045 mendatang. Oleh karena itu, paham-paham terorisme seperti intoleransi harus diwaspadai di kalangan muda.
“Teruskanlah langkah-langkah kontraradikalisasi untuk menangkal penyebaran paham radikal, dan juga deradikalisasi untuk mengembalikan mereka yang sudah terpapar. Semuanya dapat dicapai dengan kerjasama yang baik antara semua kementerian dan lembaga terkait,” pungkas Wapres.