Kemudian, multisegmen sesar Kumering-Semangko di selatan Sumatera. Di zona ini, khususnya di Kota Bandar Lampung dan Kotaagung dekat segmen Kumering utara, Kumering selatan, Semangko barat dan Semangko timur berarah barat laut-tenggara dan menerus ke Teluk Semangko.
“Zona sesar utama Semangko ini dekat jalur sesar Semangko Graben dan sesar Ujung Kulon yang semua merupakan sesar aktif,” paparnya.
Selain itu, lanjut dia, gempa multisegmen juga berpotensi terjadi kota Banda Aceh. Di zona ini terdapat segmen Aceh, Seulimeum yang berarah barat laut-tenggara. Ujung segmen itu menerus ke laut.
Zona sesar utama ini berdekatan dengan jalur sesar Pidie Jaya, Batee, Tripa, dan Peusangan yang semua merupakan jalur sesar aktif.
“Jadi patahannya tuh tidak hanya satu tapi di sekitarnya ini ada patahan-patahan yang lain yang dikhawatirkan pergerakan salah satu patahan ini dapat melompat memicu terjadinya pergerakan pada segmen patahan yang lain,” jelasnya.
Dwikorita mengatakan fenomena gempa multisegmen seperti di Turki memberikan peringatan bagi masyarakat di Indonesia untuk waspada.
“Untuk itu kita juga harus segera melakukan penguatan tentang sistem mitigasi bencana gempa bumi,” katanya