Selanjutnya, reformasi yang bersifat jangka panjang. Program reformasi ini akan berlaku bagi banyak sektor, termasuk ketenagakerjaan, infrastruktur, hingga pengelolaan sumber daya alam (SDA). Lalu, digitalisasi sistem pembayaran, termasuk sistem pembayaran lintas batas negara.
Kemudian, pembahasan terkait program ekonomi dan keuangan inklusif dan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Serta, terkait green economy and finance yang disesuaikan dengan misi global melalui model bisnis baru untuk ekonomi dan sektor keuangan yang lebih hijau atau ramah lingkungan.
Terakhir, program kerja sama perpajakan internasional yang menurut Perry akan jadi agenda utama dan terdepan dalam Presidensi G20 Indonesia 2022. “Kita akan mensukseskan Presidensi G20 2022 melalui koordinasi bersama untuk pertumbuhan ekonomi global,” pungkasnya.