“Meski lahir prematur, bayi Ananda Dokter Gesti dalam keadaan sehat,” sambung Budi.
Bergulat dengan Virus Covid, Dokter Meninggal Dunia Setelah Melahirkan
Melahirkan Prematur, Kondisi Kesehatan Dokter Memburuk
Pada tanggal 14 Juli, Gesti terus melemah dan harus memakai alat bantu pernafasan. Keesokan harinya, ia mengalami gagal jantung akut.
Sebelum Meninggal Alami Shock
Kondisi tubuh Gesti terus menurun setiap hari. Pada 17 Juli 2021, ia mengalami syok septik. Hingga akhirnya, ia dinyatakan meninggal duia pada 22 Juli 2021 pukul 17.46 di Ruang Isolasi Khusus (RIK1) RSUD dr Soetomo, tempatnya mengabdi.
“Dokter Gesti adalah salah satu putra terbaik FK Unair. Beliau baru saja diterima sebagai PPDS Anestesi pada periode Januari 2021. Kami merasakan duka cita yang mendalam. Semoga pengabdiannya selama ini diganjar dengan tempat terbaik di sisi-Nya,” tutur Budi.
RSUD dr Sutomo Berupaya Maksimal Selamatkan Dokter
Sementara itu, Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuadi, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk bisa menyelamatkan nyawa Gesti yang sudah dirawat intensif sejak tanggal 4 Juli. Sayangnya, takdir berkata lain. Gesti pun dimakamkan di kampung halamannya, Kabupaten Jember.
“Segala cara telah kami maksimalkan untuk menyelamatkan adik kami ini, Ananda Gesti. Namun Tuhan memiliki kehendak lain,” tutup Joni.