Example floating
Example floating
Jatim

Bergulat dengan Virus Covid, Dokter Meninggal Dunia Setelah Melahirkan

Avatar
×

Bergulat dengan Virus Covid, Dokter Meninggal Dunia Setelah Melahirkan

Sebarkan artikel ini
Bergulat dengan Virus Covid, Dokter Meninggal Dunia Setelah Melahirkan
Bergulat dengan Virus Covid, Dokter Meninggal Dunia Setelah Melahirkan
Example 468x60

Surabaya, Memo

Bergulat dengan Virus Covid, Dokter Meninggal Dunia Setelah Melahirkan  – Kabar duka mendalam kembali tersiar dari dunia medis Jawa Timur. Seorang dokter meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19. Tak hanya itu, dokter residen ini meninggal setelah berjuang melahirkan buah hatinya.

Dokter Gesti Wira Nugrahyekti Mengandung dan Melahirkan Bayi Dalam Kondisi Terinveksi  Covid 19

Dokter yang gugur dalam tugasnya tersebut adalah dr Gesti Wira Nugrahyekti. Ia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang sehari-hari bertugas di RSUD dr Soetomo.

Gesti meninggal dunia setelah bergulat dengan infeksi COVID-19 yang ia terima saat sedang mengandung. Alhasil, Gesti terpaksa melahirkan sebelum waktunya pada 3 Juli 2021. Ternyata, ia gugur dan meninggal dunia tiga pekan setelah melahirkan.

Dokter Unair Dikenal Baik, Periang dan Suka Membantu

“Kami memberikan penghormatan terakhir kepada pahlawan kesehatan yang gugur di masa perang ini, bersama di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,” ujar Dekan FK Unair Prof dr Budi Santoso, Jumat (23/7/2021).

Dalam upacara penghormatan terakhir Gesti, mendiang dikenal sebagai pribadi yang Baik, Periang dan Suka Membantu. Ia memiliki etos kerja tingga dan gesit. Saat ini, Gesti merupakan mahasiswa PPDS Departemen Anestesiologi FK Unair Angkatan Tahun 2021.

Bergulat dengan Virus Covid, Dokter Meninggal Dunia Setelah Melahirkan bayi prematur
Bergulat dengan Virus Covid, Dokter Meninggal Dunia Setelah Melahirkan bayi prematur. ( foto : istimewa )

dr.Gesti Berusia 25 Tahun Meninggalkan Buah Hati dan Suami

Sayangnya, belum setahun Gesti menyicip masa residen, ia telah gugur dalam perang melawan pandemik COVID-19. Gesti yang masih berusia 25 tahun ini meninggalkan buah hatinya bersama sang suami, Sunni Nugraha Priadi.

“Meski lahir prematur, bayi Ananda Dokter Gesti dalam keadaan sehat,” sambung Budi.

Melahirkan Prematur, Kondisi  Kesehatan Dokter Memburuk

 Gesti diketahui terpapar COVID-19 dalam masa mengandung. Ia pun melahirkan bayinya secara prematur pada 3 Juli 2021. Rupanya, infeksi COVID-19 yang menyerang tubuhnya membuat proses pemulihan dari masa kelahiran berlangsung alot.

Pada tanggal 14 Juli, Gesti terus melemah dan harus memakai alat bantu pernafasan. Keesokan harinya, ia mengalami gagal jantung akut.

Baca Juga  IPSI Cabang Kertosono Ikut Semarakkan Ramadhan 1446 H Dengan Pasang Banner Ucapan Di 4 Titik

Sebelum Meninggal Alami Shock

Kondisi tubuh Gesti terus menurun setiap hari. Pada 17 Juli 2021, ia mengalami syok septik. Hingga akhirnya, ia dinyatakan meninggal duia pada 22 Juli 2021 pukul 17.46 di Ruang Isolasi Khusus (RIK1) RSUD dr Soetomo, tempatnya mengabdi.

“Dokter Gesti adalah salah satu putra terbaik FK Unair. Beliau baru saja diterima sebagai PPDS Anestesi pada periode Januari 2021. Kami merasakan duka cita yang mendalam. Semoga pengabdiannya selama ini diganjar dengan tempat terbaik di sisi-Nya,” tutur Budi.

RSUD dr Sutomo Berupaya Maksimal Selamatkan Dokter

Sementara itu, Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuadi, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk bisa menyelamatkan nyawa Gesti yang sudah dirawat intensif sejak tanggal 4 Juli. Sayangnya, takdir berkata lain. Gesti pun dimakamkan di kampung halamannya, Kabupaten Jember.

“Segala cara telah kami maksimalkan untuk menyelamatkan adik kami ini, Ananda Gesti. Namun Tuhan memiliki kehendak lain,” tutup Joni.