Surabaya, Memo |
Bencana kekeringan mengancam Jawa Timur. BPBD Jatim sudah memprediksi sebanyak 1.300 desa di Jatim berpotensi mengalami kekeringan. Sebanyak 23 Pemkab sudah melaporkan terhadap desa desa yang mengalami kekeringan.
dari seribu lebih desa di Jawa Timutr tersebut, terdapat 699 desa terancam kering dan krisis air. Terhadap desa desa yang akan mengalamo kekeirngan dan krisis air, sudah terdata di Pemerintah Propinsi Jawa Timur. BPBD akan menyiapkan berbagai solusi untuk menbgatasi krisis air dan kendala kekeringan di ratusan desa.
Tiga Kabupaten Tidak Punya Anggaran Cukup, Minta Segera Droping Air Bersih Layak Minum
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Sriyono mewakili Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi. Pihaknya menjelaskan, dari 23 kabupaten ini terdapat 1.305 desa yang mengalami 3 jenis kekeringan. Rinciannya, 699 desa kering kritis, 407 desa kering langka dan 199 desa kering terbatas.
“Saat ini sudah ada tiga kabupaten yang bersurat ke kami meminta droping air bersih. Yaitu Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pasuruan. Sementara ini mereka masih pakai APBD kabupaten masing-masing untuk droping air bersih. Pemprov Jatim siap memback-up jika dibutuhkan,” kata Sriyono kepada wartawan di kantornya, Kamis (3/6/2021).
Pemprov Jatim Back Up Anggaran Droping Air
Pihaknya memastikan kesiapan anggaran terkait kekeringan, terutama droping air bersih. BPBD juga selalu menyiapkan kebutuhan air bersih, baik untuk minum maupun memasak. Sebab anggaran tersebut ada dan tujuannya untuk memenuhi kebutuhan droping air bersih bagi Kabupaten yang mengajukan.