NGANJUK, MEMO –
Perkampungan kecil yang sering mengalami krisis air bersih setiap musim kemarau panjang yang ada di wilayah Kecamatan Pace tepatnya di Dusun Patran Desa Pace Wetan , Nganjuk terhitung sejak dua pekan terakhir ini masyarakatnya bisa hidup normal karena sudah tidak lagi kekurangan kebutuhan air bersih.
Itu berkat turunnya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas PUPR bidang Cipta Karya berupa pembangunan Instalasi Pengelolaan Air ( IPA ) atau populer disebut Broncaptering atau istilah lain Sumur Dalam Terlindungi.
Pembangunan IPA tersebut dialokasikan menggunakan Dana Alokasi Khusus ( DAK ) tahun 2024 dengan anggaran cukup fantastis yaitu sebesar Rp 1 milyar lebih. Dengan waktu pelaksanaan selama 120 hari.
Dan baru diserahterimakan kepada warga melalui pemerintah desa setempat terhitung sejak pertengahan bulan Oktober atau belum genap satu bulan. Pelaksana pekerjaan sekaligus pemegang kontrak kerja oleh CV Anugerah Teknik.
Disampaikan Warno salah satu teknisi CV Anugerah Teknik menjelaskan dengan dibangunnya gardu SPAM ( Sistem Penyediaan Air Minum ) ini mampu mengaliri air bersih ke rumah rumah warga sebanyak 280 SR di dua dusun. Yaitu Dusun Patran dan Dusun Cangkringan.
” Dari dua dusun tersebut yang sering mengalami krisis air bersih berada di dusun patran,” terang Warno saat ditemui di lokasi gardu SPAM .
Sementara disampaikan Gunawan Widagdo selaku Kepala Dinas PUPR Nganjuk menjelaskan bahwa Instalasi ini adalah fasilitas yang memproses Air baku agar aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Tujuan utamanya masih kata Gunawan Widagdo untuk menghilangkan kontaminan dan kotoran dari air. Serta memastikan bahwa air tersebut memenuhi standar kualitas tertentu..
Terpisah dikatakan Mbah Kurmen warga Dusun Patran mengaku setiap musim kemarau tiba sudah bisa dipastikan sumur sumur warga tidak keluar airnya. Untuk mendapatkan air rela ngasu ke dusun sebelah. Terkadang ada yang nekat ambil air desel di sawah .
” Setelah ada bantuan dari pemerintah, Alhamdulillah warga di dusun patran sangat bersyukur. Setiap harinya bisa mendapatkan air bersih,” ucap syukur Mbah Kurmen.
Untuk diketahui jumlah rumah warga di Dusun Patran Desa Pace Wetan yang sudah teraliri air bersih dari gardu SPAM sudah mencapai 75% dari jumlah keseluruhan kisaran 80 rumah.
” Yang belum teraliri sisa 25% ada di lingkungan RW 02. Kata pihak desa menunggu anggaran berikutnya baru bisa tuntas,” pungkas Mbah Kurmen yang juga mantan RT 01 RW 01 di Dusun Patran. ( Adi / adv )