Example floating
Example floating
BisnisEKONOMI

Bandara Supadio Turis Luar Negeri Ditolak, Warga Panik?

×

Bandara Supadio Turis Luar Negeri Ditolak, Warga Panik?

Sebarkan artikel ini
Bandara Supadio Turis Luar Negeri Ditolak, Warga Panik?
Bandara Supadio Turis Luar Negeri Ditolak, Warga Panik?
Example 468x60

MEMO

Kemenhub mencabut status internasional Bandara Supadio di Kalimantan Barat karena lebih banyak penduduk yang melakukan perjalanan ke luar negeri daripada turis asing yang masuk, sesuai Keputusan Menteri 31 Tahun 2024. Pencabutan ini diharapkan dapat mengurangi akses masyarakat Indonesia ke luar negeri demi menjaga devisa negara.

Dampak Pencabutan Status Internasional Bandara Supadio Terhadap Devisa Negara

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memutuskan untuk mencabut status internasional Bandara Supadio di Kalimantan Barat. Keputusan ini diambil karena lebih banyak penduduk yang melakukan perjalanan ke luar negeri daripada turis asing yang masuk ke wilayah tersebut.
Hal ini dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri (KM) 31 Tahun 2024 yang mengubah status Bandara Supadio menjadi bandara domestik.

“Pengambilan keputusan ini tentu mengecewakan. Namun, kita perlu memahami bahwa keputusan ini didasarkan pada pertimbangan Pemerintah Pusat terkait tingginya jumlah masyarakat Kalimantan Barat yang berpergian ke luar negeri dibandingkan dengan jumlah wisatawan asing yang masuk ke Kalimantan Barat, yang berpotensi mengurangi devisa negara,” ungkap Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson melalui Whastapp grup, pada hari Kamis (26/4).

Dengan pencabutan status internasional tersebut, pemerintah berharap dapat mengurangi aksesibilitas masyarakat Indonesia ke luar negeri sehingga dapat menjaga stabilitas devisa negara.

“Data yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa jumlah warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri lebih besar daripada jumlah wisatawan asing yang masuk ke Indonesia melalui Bandara internasional tersebut,” jelasnya.

Selain itu, Harisson juga menyatakan keprihatinannya terhadap kebiasaan masyarakat Kalimantan Barat yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama ke Malaysia (Kuching-Sarawak), untuk mendapatkan layanan kesehatan.

“Pertimbangan ini penting karena ada tanda-tanda bahwa beberapa warga kami telah memiliki kepercayaan berlebih terhadap sistem kesehatan di luar negeri, sehingga mereka merasa tidak akan sembuh jika tidak mendapatkan pengobatan di luar negeri,” tambahnya.

Lebih lanjut, Harisson mengungkapkan bahwa pemerintah daerah akan terus memantau dan mengevaluasi dampak keputusan ini guna memastikan bahwa kepentingan masyarakat tetap terjamin.

Dampak Pencabutan Status Internasional Bandara Supadio: Masyarakat Kalimantan Barat Harus Beralih ke Layanan Kesehatan Lokal

Pencabutan status internasional Bandara Supadio oleh Kemenhub memunculkan sejumlah dampak signifikan. Pertama, adanya peningkatan perhatian terhadap jumlah penduduk yang berpergian ke luar negeri dibandingkan dengan turis asing yang masuk. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan di luar negeri, terutama ke Malaysia, yang mengkhawatirkan.

Kedua, pemerintah daerah harus memonitor dampak keputusan tersebut, terutama terkait pemenuhan kepentingan masyarakat. Ketiga, diperlukan upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan layanan kesehatan lokal untuk mendukung pembangunan sektor kesehatan dalam negeri.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.