Example floating
Example floating
inspirasiPeristiwa

Arubaito: Kerja Paruh Waktu dan Pengembangan Diri di Jepang

×

Arubaito: Kerja Paruh Waktu dan Pengembangan Diri di Jepang

Sebarkan artikel ini
Arubaito Kerja Paruh Waktu dan Pengembangan Diri di Jepang
Example 468x60

MEMO, Purwokerto: Arubaito, atau kerja paruh waktu, telah menjadi fenomena yang populer di kalangan pelajar asing di Jepang.

Dalam sebuah artikel ini, kami akan menjelajahi budaya arubaito yang berkembang pesat, batasan yang harus diikuti, serta manfaat yang diperoleh bagi pelajar.

Mas Dhito Lanjutkan

Temukan bagaimana arubaito dapat membantu mengatasi biaya pendidikan yang tinggi dan memberikan pengalaman berharga di dunia kerja.

Keuntungan Arubaito: Melatih Kemandirian dan Manajemen Waktu

Istilah arubaito mungkin sudah tidak asing bagi sebagian besar pembelajar Bahasa Jepang baik di Indonesia maupun di Jepang.

Dalam beberapa literatur Bahasa Jepang dikatakan bahwa arubaito merupakan kata serapan dari Bahasa Jerman arbeit, yang memiliki arti bekerja atau pekerjaan.

Menurut Dian Bayu Firmansyah, seorang dosen Prodi S1 Sastra Jepang di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unsoed, arubaito sering diartikan sebagai kerja paruh waktu atau kerja part time di Jepang.

Banyak pelajar, termasuk pelajar asing yang sedang belajar di Jepang, yang melakukan arubaito untuk membantu biaya pendidikan yang tinggi di negara tersebut.

Biaya pendidikan yang tinggi di Jepang dikaitkan dengan fenomena shooshi kooreika, yaitu jumlah penduduk lanjut usia yang lebih banyak daripada jumlah bayi yang dilahirkan.

Hal ini telah menyebabkan penurunan jumlah orang yang menikah dan membentuk keluarga.

Untuk mengatasi biaya pendidikan yang tinggi, banyak pelajar memilih untuk melakukan arubaito di kafe, restoran, toko serba ada (convenience store), kantin kampus, dan lain-lain.

Arubaito adalah kerja paruh waktu yang umumnya memiliki jam kerja terbatas dan fleksibilitas dalam menentukan hari kerja dan tempat kerja.

Biasanya, arubaito dilakukan oleh pelajar asing yang sedang belajar di Jepang.

Namun, ada batasan waktu kerja bagi pelajar asing, yaitu maksimal 28 jam per minggu atau 4 jam per hari, agar tidak mengganggu fokus belajar mereka.

Sekolah atau universitas juga dapat menerapkan aturan persetujuan dari pembimbing sebelum pelajar melamar arubaito.

Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan juga dibatasi, seperti tidak diizinkan bekerja di bidang malam, minuman keras, atau prostitusi.

Manfaat Arubaito dalam Pembentukan SDM Tangguh di Jepang

Melakukan arubaito memiliki beberapa keuntungan bagi pelajar, antara lain melatih kemandirian, memperoleh pengalaman kerja, manajemen waktu, dan pengembangan diri.

Arubaito juga dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis yang sulit didapatkan di sekolah atau kampus.

Kemampuan bahasa Jepang, sikap, dan kepribadian yang baik merupakan modal utama yang harus dimiliki pelajar asing saat melamar arubaito.

Manajemen waktu menjadi keterampilan yang terasah saat melakukan arubaito. Para pelajar harus menjaga fokus antara belajar dan bekerja paruh waktu agar studi mereka tidak terbengkalai.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.