Ia menekankan bahwa program mobil siaga desa ini diharapkan dapat membantu masyarakat di desa-desa dalam layanan darurat dan kebutuhan mobilitas lainnya. “Alhamdulillah, dari tahun ke tahun, mobil bantuan ini realisasinya terus bertambah. Ini membuktikan bahwa mobil siaga desa benar-benar difungsikan dan tepat sasaran,” lanjut Guntur.
Guntur juga menegaskan bahwa pengadaan bantuan mobil siaga ini sepenuhnya bersumber dari dana APBD Provinsi Jawa Timur. “Untuk pengajuan bantuan mobil siaga desa ini tidak dipungut biaya sama sekali ya. Jika ada oknum-oknum yang meminta uang, bisa dipastikan itu adalah penipuan, dan silakan langsung dilaporkan,” pesannya.
Selain mobil siaga desa, Guntur menambahkan bahwa masyarakat juga bisa mengajukan bantuan lain seperti alat pertanian, pemugaran makam leluhur, dan lainnya. “Kami membuka peluang untuk berbagai bantuan lain yang benar-benar dibutuhkan masyarakat desa,” jelasnya.
Pada sesi sosialisasi, Andi Yuwono sebagai pemateri wawasan kebangsaan menjelaskan tentang pentingnya pemahaman empat pilar kebangsaan di Indonesia. “Di Indonesia terdapat empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelas Andi.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan menjaga persatuan bangsa.