Alfons Tanujaya, seorang pengamat keamanan cyber dari Vaksin.com, telah mengkonfirmasi bahwa PT Bank Syariah Indonesia Persero Tbk (BSI) menjadi korban serangan ransomware yang mengganggu perangkat dengan sistem enkripsi file.
Akibatnya, semua layanan yang disediakan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk mengalami gangguan selama empat hari, mulai dari tanggal 8 hingga 11 Mei 2023. Meskipun situasinya sudah mulai pulih, nasabah terhambat dalam melakukan transaksi di kantor cabang maupun melalui ATM dan layanan mobile BSI.
Pihak manajemen BSI menyatakan bahwa masalah ini bermula dari proses maintenance atau perawatan sistem. Namun, setelah beberapa hari berlalu tanpa pemulihan yang signifikan, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengakui adanya serangan terhadap sistem BSI.
Erick tidak memberikan rincian mengenai jenis serangan yang terjadi. Para pakar dan pihak terkait meyakini bahwa serangan yang menimpa BSI merupakan jenis ransomware yang umum digunakan oleh para hacker untuk mengancam dan meminta tebusan dalam bentuk uang kepada korban.