Di rumah tak berpenghuni itulah korban dipaksa tidur dan celananya dipelorot. “Untuk disetubuhi bergantian oleh ketiga pelaku,” katanya.
Korban kemudian pulang ke rumahnya dengan kondisi baju kotor. Keesokan harinya, korban mengeluhkan rasa sakit saat buang air kecil. Namun korban tidak menceritakan apa yang dialaminya oleh perbuatan terduga pelaku.
Pihak keluarga baru mengetahui itu setelah salah satu teman korban menceritakan apa yang dialami korban kepada pengasuh. Dari pengasuh itulah orang tua korban mengetahui apa yang dialami korban.
Orang tua korban lantas mengadu ke pemerintah desa setempat. Kepala desa setempat kemudian mempertemukan keluarga korban dan keluarga tiga terduga pelaku. Karena tidak ada titik temu, keluarga korban kemudian membuat visum dan melapor ke Kepolisian Resor Mojokerto.
“Tanggal 18 Januari 2023 sudah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, orangtua korban, dan 2 saksi,” ungkapnya.