Disamping itu, rencananya Dinas Pendidikan akan memasukan kelompok binaan tersebut ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Disana mereka juga mendapat keterampilan seperti membuat Es Puter, diajari keterampilan potong rambut. Mereka diikutkan program Pusat Kegiatan belajar Masyrakat, agar kelak dapat mandiri. ” yang penting, mereka mau berubah dulu. Nggak usah mikir biaya.
Sementara itu, Selain Dinas Pendidikan yang ikut dilibatkan dalam pembinaan. Pemkot Kediri juga menggandeng Dinas Kesehatan, Dinas Soaial Lembaga Perlindungan Anak dan Satpol PP Kota Kediri. Untuk penanganan kesehatan bagi Anak Punk yang sudah dibina, nantinya akan diberikan pelayanan gratis, dengan ketentuan yang berlaku.
” Bagi mereka yang tidak mampu, akan diberikan kartu untuk berobat, dengan syarat harus mengantongi surat dari DINSOS terlebih dahulu.” Ujar Sismiati selaku Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Kediri.
Untuk kelanjutan pembinaan anggota Punk lainya, yang belum sepenuhnya terakomodir. Jum,at (20/1) petang. Sebanyak kurang lebih tiga puluh anak jalanan, berdandan ala Punk, diundang didatangkan ke kantor Satpol PP Kota Kediri di Kecamatan Mojoroto. Dalam pertemuan tersebut, petugas Satpol PP Kota Kediri melakukan pendataan sekaligus pembinaan untuk diberikan pengarahan. ” Kalau, sesuai data yang kita terima ada kurang lebih 100 anak pun, di Kota Kediri saat ini. ” Ujar Kepal Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Sat Pol PP Kota Kediri Nur Kamid.
Terpisah salah satu anggota Komunitas Punk Kediri Revi Pandega, mengungkap,” dalam pembinaan tersebuut, dirinya berharap keinginan mereka dapat diakomodir. Bagi mereka yang sudah putus sekolah, supaya dapat diusahan untuk melanjutkanya kembali. Bagi mereka yang tidak bekerja dan hidup di jalanan,agar diberikan keterampilan. Revi mengaku, keinginan mereka ini, sudah ia bicarakan dengan Dinas Sosial dan Satpol PP Kota .”ungkapnya. ( wing )