MEMO – Setelah pertandingan sengit yang berakhir imbang 1-1 antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford, Ruben Amorim, sang pelatih MU, membeberkan strategi yang ia terapkan. Ternyata, kunci utama taktiknya adalah bermain dengan blok pertahanan rendah, sebuah cara untuk meredam keganasan serangan The Gunners.
Pertandingan tersebut memang memperlihatkan MU yang lebih banyak bertahan di babak pertama. Namun, sebuah tendangan bebas brilian dari Bruno Fernandes berhasil membawa mereka unggul. Sayangnya, keunggulan itu tidak bertahan lama, karena Declan Rice berhasil menyamakan kedudukan untuk Arsenal.
Amorim mengakui bahwa timnya memang sengaja bermain lebih defensif. “Kami mencoba untuk meredam dominasi mereka, dan saya rasa kami cukup dekat untuk meraih kemenangan,” ujarnya. Namun, ia juga memuji penampilan gemilang kiper Arsenal, David Raya, yang berhasil menggagalkan beberapa peluang emas MU.
“Mungkin taktik ini sedikit mengecewakan bagi para penggemar,” kata Amorim, “tetapi dalam situasi tertentu, kami harus beradaptasi untuk mendapatkan hasil terbaik.” Ia menjelaskan bahwa timnya memilih momen yang tepat untuk menekan dan merebut bola, meskipun taktik ini bukan strategi utama mereka.
Penampilan solid Victor Lindelof di lini belakang dan peran vital Casemiro di lini tengah juga menjadi sorotan Amorim. “Kami berusaha membuat para pemain merasa nyaman dengan rencana permainan,” katanya. Ia juga menegaskan bahwa MU tetap tampil kompetitif dan hampir mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir pertandingan.
Semangat juang para pemain MU, terutama dalam situasi sulit, mendapat apresiasi tinggi dari Amorim. Ia menilai para pemain menunjukkan karakter yang kuat, yang membuat mereka tetap memiliki peluang untuk menang. Dukungan tak henti dari para suporter, bahkan di tengah protes di luar stadion, juga menjadi suntikan semangat bagi tim. “Klub ini tidak akan pernah mati, dan para penggemar selalu ada untuk kami,” ujar Amorim.
Tak lupa, Amorim memuji debut salah satu pemain muda yang tampil percaya diri. “Dia sangat agresif dan nyaman dengan bola, terkadang bahkan lebih dari yang seharusnya,” katanya.