Kapolda Jatim juga berterimakasih kepada para tokoh Agama,dan seluruh elemen masyarakat yang tentunya dengan peran dari tokoh-tokoh masyarakat inilah, Polri mendapat masukan untuk berbenah.
Selain itu pihaknya juga memohonan dukungan dalam pemberantasan Narkoba yang ada di wilayah hukum Polda Jatim, pasalnya permasalahan tersebut menjadi atensi bersama.
“Mohon bantuan Gus dan para Masyayikh semua, kita tau ini masalah narkoba. Masalah narkoba ini menjadi kecemasan kami terus terang gus,” ungkap Irjen Toni.
Tak hanya itu, Kapolda Jatim juga menyampaikan permasalahan yang saat ini sedang dipikirkan bersama, yakni tentang perlintasan rel kereta api yang tanpa pintu.
“Sudah ratusan korban yang tiap tahunnya meninggal dunia, inilah isu-isu yang sedang dihadapi oleh masyarakat, demi keselamatan masyarakat harus kita jaga,”tambah Kapolda jatim.
Terkait dengan narkoba Kapolda Jatim menyebut ada suatu kekhawatiran yang tentu untuk generasi muda. Pihakanya mengaku saat berdinas di Sumatra Selatan hampir 140 Polisi dipecat karena masalah Narkoba.
“Di Sumatera Barat, Sumatera Selatan saya sudah pecat hamper 140 anggota saya yang terlibat dalam masalah-masalah narkoba, masalah pidana,”ujar Irjen Toni yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Sumsel ini.
Ia mengaku tidak pantang mundur untuk itu, karena ia berkomitmen menjaga institusi Polri demi untuk memelihara kepercayaan masyarakat yang harus dijaga oleh Polri.