Example floating
Example floating
Berita Kediri

Akibat Jembatan Jongbiro Ditutup, Roda Ekonomi di Sekitar Jongbiro ‘Mati’

×

Akibat Jembatan Jongbiro Ditutup, Roda Ekonomi di Sekitar Jongbiro ‘Mati’

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

bpmd
Kediri, memo.co.id
Dampak dari penutupan jembatan yang menghubungkan antara Desa Jongbiru Kabupaten Kediri dan Desa Jabon membuat perekonomian daerah sekitar jembatan menjadi tersendat, pasalnya jalan yang dulunya rame kini menjadi sepi hanya beberapa pengendara motor yang melintasi jalan tersebut.
Saat wartawan memantau lokasi jalan arah menuju jembatan tersebut sekitar jam 08.00 WIB, terlihat hanya beberapa pengendara sepeda motor yang melintasi jalan yang menuju arah jembatan penghubung antara Desa Jongbiru dengan Desa Jabon dan itu juga hanya warga setempat.
Saat dikonfirmasi warga Desa Jongbiru Satimin yang berprofesi sebagai penjual nasi mengatakan dulunya sebelum jembatan mrican ditutup jalan sini rame dilewati pengendara motor tapi sekarang sepi. “Waktu jembatan mrican belum ditutup jalan sini rame mas, tiap pagi waktu jam berangkat sekolah maupun yang mau bekerja jalan selalu rame, “ungkap Satimin warung penjual nasi.
Lebih lanjut Satimin penjual nasi menjelaskan selain jam berangkat juga waktu jam pulang, jalanrame ini (menuju jembatan, red) pasti rame dan tidak pernah sepi seprti ini. “Dulu sebelum jembatan ditutup, baik waktu istirahat maupun malam hari warung saya selalu rame dikunjungi pembeli, tapi sekarang sepi jarang jarang yang mampir untuk beli nasi atau sekedar minum kopi, “jelas Satimin.
Satimin juga menambahkan dulu sebelum jembatan ditutup bisa jualan sampai larut malan dan saya bisa mendapat untuk banyak tapi sekarang sedikit. “Saya perhari bisa untung kurang lebih sekitar seratus ribuan, tapi sekarang ini tidak bisa untung banyak hanya cukup buat makan besok mas, “keluh Satimin penjual nasi pecel dan saya berharap jembatan bisa dibuka lagi biar jalannya rame seperti dulu, sehingga penghasilan saya bisa bertambah, harap Satimin warung makan nasi.
Terpisah Kepala Desa Jongbiru Niraikan terkait hal tersebut saat dikonfirmasi dikantornya, Jumat (8/4) mengatakan kami sudah berusaha kemana mana untuk mencari solusi terbaik agar jembatan segera dapat difungsikan kembali. “Wong gonanku ngaplo kabeh (dalam bahasa indonesia hampir tidak ada pendapatan) sepi mas, toko ada sekitar 40 penjual nasi dan toko prancangan, dan sudah hampir 2 bulan ini setelah jembatan ditutup penghasilan tidak menentu, “jelas Kepala Desa Jongbiru Nuraikan.
Kades Nuraikan juga menambahkan jalan ini dulunya merupakan sentral ekonomi desa jongbiru. “Tapi kini tidak lagi, karena warga yang dulu berjualan nasi sehari habis kurang lebih 5 kg, tapi kini hanya 1/2 kg perhari turun drastis, “tambah Kades Nuraikan.
Nuraikan Kades Jongbiru berharap kepada pemda untuk segera menindak lanjuti gendala dalam pelaksanaan pembangunan jembatan yang nota bene dari pihak PG. Mrican Aset belum dilepaskan. “Saya berharap segera upaya penyerahan aset dari PG. Mrican segera diserahkan kepada pemda, dan untuk sementara agar roda perekonomian masyarakat jongbiru bisa jalan kami berharap untuk dibuka jematan tersebut seperti dulu, hanya dapat dilewati roda dua saja, “harap Kades Jongbiru Nuraikan.
Saat dikonfirmasi Kepala BPMPD Satirin mengatakan pengajuan pembangunan jembatan sudah diacc, kita tinggal menunggu pelaksanaan pembangunan jembatan. “Bupati sendiri yang langsung mengajukan proposal ke PT. Gudang Garam, dan sudah disetujui kita tinggal menunggu pelaksanaanya, “ungkap Satirin Kepala BPMPD.(wing/ko)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.