Palo Alto Networks, sebuah perusahaan keamanan siber global, mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan (AI) mampu menjadi alat yang efektif dalam melawan serangan siber yang dilakukan oleh para hacker.
Menurut Adi Rusli, Country Manager dari Palo Alto Networks Indonesia, langkah integrasi AI menjadi hal yang penting bagi organisasi atau perusahaan.
Adi menjelaskan bahwa fokus yang lebih besar pada otomatisasi proses keamanan siber yang telah dilakukan merupakan hal yang sangat penting untuk memperkuat ketangguhan dan meningkatkan kepercayaan dalam menghadapi serangan siber.
Menurut laporan State of Cybersecurity ASEAN 2023, integrasi AI menjadi salah satu tren teknologi yang paling banyak diadopsi oleh berbagai organisasi di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa integrasi keamanan siber dengan AI diperlukan untuk merespons strategi serangan yang terus berkembang yang dilakukan oleh pelaku kejahatan siber. Ia juga menjelaskan bahwa peningkatan serangan siber di organisasi terjadi terutama di tiga sektor, yaitu aktivitas transaksi digital yang melibatkan pihak ketiga, ancaman dari perangkat IoT yang tidak terpantau, dan ketergantungan pada layanan dan aplikasi berbasis cloud.
Tantangan dan Potensi AI dalam Menghadapi Serangan Siber: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Ketiga sektor tersebut baru-baru ini diidentifikasi sebagai tiga jenis tantangan keamanan siber yang paling sering dihadapi oleh perusahaan dan organisasi di Indonesia. Meskipun demikian, lebih dari separuh perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa keamanan siber menjadi topik yang sering dibahas di tingkat dewan direksi setiap kuartal dan menjadi agenda utama bagi sebagian besar dewan direksi.