Ia menyatakan keprihatinannya bahwa hal serupa juga dapat terjadi di Indonesia. Ahok mengatakan bahwa ia telah memperingatkan Jokowi untuk mencegah pengkhianatan semacam itu terjadi di Indonesia setelah Pemilihan Umum 2024.
“Saya sebagai teman yang ingin melihat pekerjaan Pak Jokowi berlanjut selama 10 tahun lagi, dan itu hanya bisa terwujud jika dilanjutkan oleh Pak Ganjar,” ujar mantan anggota Partai Gerindra itu.
Ahok bukanlah orang pertama yang mengecam pasangan Prabowo-Gibran dengan keras. Sebelumnya, ia juga telah mempertanyakan kemampuan kerja Jokowi dan calon wakil presiden Gibran.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menanggapi pernyataan Ahok dengan menyatakan bahwa TKN tidak ingin ada kekacauan akibat pernyataan tersebut.
“Ahok tidak perlu ditanggapi, karena omongannya selalu menimbulkan kekacauan sejak dulu,” kata Nusron dalam pernyataan tertulis pada hari Rabu (7/2).
Polemik Ahok tentang Potensi Pengkhianatan Politik Pasca-Pilpres 2024: Kritik terhadap Kedekatan Jokowi-Prabowo dan Ancaman Serupa dengan Filipina