“Jadi, awalnya jauh sebelum perhelatan MotoGP Mandalika berlangsung, pihak kami dihubungi DD dengan mengatasnamakan Astindo NTB,” cerita Usma.
Ketika itu DD memesan 65 unit kendaraan roda empat di antaranya jenis Pajero Sport, Fortuner, Innova Reborn, dan HiAce. Seluruh unit dipesan untuk mendukung transportasi ajang MotoGP Mandalika.
Dari kesepakatan, DD menjanjikan akan membayar uang muka setengah dari nilai sewa 65 unit kendaraan roda empat, namun syaratnya seluruh unit harus tiba di Lombok, NTB.
“Jadi, kami datang rombongan dari Malang, tetapi setelah sampai sini DP (down payment/uang muka) yang dijanjikan itu tidak ada sampai sekarang. Ini sudah tiga hari kami di sini,” kata Usma.
Akibat tidak ada kejelasan, puluhan unit kendaraan asal Malang itu kini menganggur dan diparkir di halaman Kantor Dinas Perhubungan Provinsi NTB.
Usma bersama rekannya dari agen perjalanan berencana menempuh jalur hukum dengan melaporkan persoalan ini ke polisi.
“Nantinya kami juga mau buat izin demonstrasi ke Kantor Gubernur NTB biar ada perhatian, kami di sini terkatung-katung,” tambahnya.