Jombang, Memo
Tim dari BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) Wilayah XI Jawa Timur menemukan tengkorak manusia saat ekskavasi tahap dua di Situs Mbah Blawu, Dusun Sumbersari Desa Sukosari Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang, Selasa (17/10/2022). Tengkorak tersebut di temukan di sisi barat.
Tim kemudian menghentikan penggalian untuk semnetara. Mereka melakukan koordinasi dengan pihak desa dan Polsek setempat. Sejumlah petugas dari Polsek Jogoroto mendatangi lokasi. Korps berseragam coklat memintai keterangan tim serta warga setempat. Temasuk Kepala Desa (Kades) Sukosari.
“Benar kita temukan tengkorak kepala manusia. Tengkorak tersebut ditemukan saat penggalian di sisi barat. Namun kita tutup kembali. Kepala tersebut ditemukan pada kedalaman 50 centimeter. Kami pastikan temuan tersebut tidak ada kaitannya dengan ekskavasi ini. Tidak masuk dalam data kita. Makanya kita tutup kembali,” kata arkeolog BPK Wilayah XI Jatim, Pahadi, Senin (17/10/2022).
Tidak jauh dari lokasi penemuan tengkorak tersebut memang ada kuburan. Warga setempay menyebut makam Mbah Blawu. Pada makam tersebut terdapat cungkup. Kemudian ada pagar katu yang mengelilingi makam tersebut. Juga terdapat atap. Makam tersebut terletak di tengah bangunan yang diduga candi.
Kepala Desa (Kades) Sukosari, Nurjono. juga nampak di lokasi. Kades melakukan koordinasi terakit adanya temuan tengkorak itu. Kades menduga, tengkorak itu berasal dari kuburan yang ada di situs Mbah Blawu. “Mungkin karena batas penggaliannya terlalu ke timur. Sehingga ditemukan tengkorak,” kata Nurjono.
Bagaimana kalau makam tersebut dipindahkan? Nurjono menyilakan. Namun demikian hal itu harus didahului dengan musyawarah dengan warga setempat. Pasalnya, Situs Mbah Blawu dipercaya sebagai punden oleh warga Dusun Sukosari. Dari situlah awal mula Dusun Sukosari lahir. “Kami akan melakukan musyawarah lebih dulu,” kata Kades Nurjono.
Selain menemukan tengkorak manusia, ekskavasi tahap dua di Situs Mbah Blawu, juga menemukan sumuran sumuran berdimensi 1,5 x 1,5 meter. Letaknya di tengah bangunan candi. Tim arkeolog kemudian melakukan penggalian sumuran. Pada kedalaman 3 meter ditemukan batu andesit yang berbentuk lonjong. Pada tengah batu tersebut terdapat lubang berukuran 22 x 22 cm. Setelah dikomunikasi dengan beberapa peneliti klasik, kuat dugaan batu tersebut digunakan untuk menempatkan pripih.
Lokasi penemuan tengkorak manusia di Situs Mbah Blawu Jombang Pripih adalah benda-benda tertentu yang ditempatkan dalam wadah (biasannya kotak dari batu, wadah gerabah atau perunggu) untuk ditanam di beberapa tempat dalam bangunan candi. Tujuannya untuk menarik daya magis atau daya kesakralan. Pada umumnya pripih terdiri atas logam mulia, batu mulia, mantra atau rajah.
“Dari sisi arkeologis pripih selalu ditempatkan di bawah candi. Namun posisinya sebagian umum di bagian tengah atau kita sebut sumuran. Dia membentuk seperti sumur. Sumur sedalam tiga meter ini belum menunjukkan lapisan akhir dari tatanan bata. Nah, batu andesit tersebut digunakan untuk menempatkan pripih. Entah emas atau logam mulia lainnya. Tapi pripihnya sendiri tidak kita temukan. Hanya ada lubangnya saja,” kata arkeolog BPK Wilayah XI Jatim, Pahadi, Senin (17/10/2022).
Pahadi menduga pripih tersebut sudah hilang dicuri orang. Indikasinya, pada dinding sumuran sisi timur dan sisi barat sudah rusak. Ada lubang berukuran 60×70 cm di dua sisi tersebut. Indikasi lainnya adalah kondisi tanah galian saat ekskavasi sudah bercampur aduk. Yakni antara tanah growol atau fragmen bata maupun lempung pasir serta ada beberapa fragmen genting.