Jambi, Memo.co.id
Sejumlah Ratusan tahanan yang berada di LP Klas II Jambi ngamuk. Mereka memporakporandakan bangunan gedung dan membakar bangunan, karena akan dirazia petugas. Para tahanan mengeluhkan terlalu sering razia dan penghuni LP jumlahnya sudah over. Bangunan tahanan dibakar. Polisi menembakkan peringatan.
Tadi malam, suasana Tahanan LP di Jl. Pattimura tersebut mencekam saat terjadi kerusuhan. Dor, dor, suara tembakan beberapa kali terdengar. Sedang jilatan si jago merah juga membumbung tinggi ke langit tengah malam. Api berkorban bersamaan dengan suara tembakan keras. Rusuh dan mencekam.
Sebanyak 300 petugas gabungan dari KOrem 042 dan Polda Jambi serta Polresta Jambi berusaha menurunkan tensi amarah para tahanan. Polisi pun melakukan tindakan tegas dengan melepaskan tembakan gas air mata ke para penghuni lapas yang mengamuk.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jambi Bambang Palasara menyatakan kerusuhan dipicu rencana razia yang akan dilaksanakan pihaknya dan kepolisian. ” Padahal, kami baru rencana saja. Belum melakukan razia,” kata Bambang Palasara.
Para napi, kata Bambang Palasara, juga menyampaikan keluhan soal kondisi lapas, di antaranya mengenai kekurangan air, harga makanan di kantin yang terlalu mahal, dan kondisi lapas yang penuh sesak karena over capacity.
Sementara itu, menurut Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani, ada 6 narapidana mengalami luka-luka akibat terkena tembakan gas air mata. ” Dari napi yang mengalami luka-luka ada enam orang. Tidak ada korban jiwa,” ujar Yazid Fanani di Lapas Klas II Jambi.
Kondisi yang berhasil dipantau Memo dari depan Lapas Jambi, Kamis dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB, tidak ada lagi suara tembakan. Api yang sebelumnya membakar bangunan aula dan kantin LP juga sudah berhasil dipadamkan. Kondisinya sudah normal lagi. ( ed )
