Kediri, Memo
Jelang akhir tahun 2024, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri memastikan bahwa ketersediaan daging, ternak, dan pangan cukup memadai. Data triwulan ketiga menunjukkan populasi sapi potong di wilayah ini mencapai 205.663 ekor dan sapi perah 10.588 ekor.
Ketersediaan daging sapi diperkirakan mencapai 3.250 ton, sementara kebutuhan hanya sekitar 1.117 ton, sehingga terdapat surplus sebanyak 2.138 ton. Untuk daging ayam ras, jumlahnya mencapai 1.454,7 ton, sedangkan ketersediaan telur ayam tercatat sebanyak 42.755,5 ton. Sementara itu, stok beras mencapai 77.335 ton, jagung 51.802,7 ton, dan kedelai 1.537 ton.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih, menjelaskan bahwa Kabupaten Kediri tidak berencana mengimpor daging karena pasokan lokal yang mencukupi. Hal ini menguntungkan para peternak lokal dengan memastikan pendapatan mereka tetap stabil.
Tutik menyebutkan bahwa ada enam kecamatan yang menjadi pusat populasi ternak di Kabupaten Kediri: Mojo (12.321 ekor), Ringinrejo (10.571 ekor), Plosoklaten (12.121 ekor), Gurah (12.571 ekor), Wates (13.175 ekor), dan Puncu (10.359 ekor). Sementara itu, untuk sapi perah, kecamatan yang mendominasi adalah Kunjang, Plemahan, Purwoasri, Papar, dan Tarokan.
“Pengawasan yang intensif dan sinergi dengan berbagai pihak merupakan langkah strategis untuk menjaga ketersediaan pangan. Kondisi ternak dan kualitas daging di Kediri terjaga baik, sehat, dan berkualitas,” ujarnya.
Tutik menambahkan bahwa pengawasan serta pemeliharaan yang baik mendukung kepercayaan konsumen terhadap kualitas daging di Kabupaten Kediri. Sinergi antara DKPP, peternak, penjual daging, produsen makanan, dan pelaku usaha kuliner turut memastikan standar yang tinggi ini. ( Adv/Kominfo)