Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolacu memutuskan untuk memboikot upacara penutupan Olimpiade Paris setelah insiden kontroversial dalam cabang senam yang menggagalkan impian atlet Ana Barbosu untuk meraih medali. Perubahan skor yang menguntungkan atlet AS, Jordan Chiles, telah memicu reaksi keras dari publik dan legenda senam Rumania, Nadia Comaneci. Keputusan ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap perlakuan terhadap atlet di arena kompetisi internasional.
Ana Barbosu Kehilangan Medali, Nadia Comaneci Serukan Perubahan Perlakuan Atlet
Perdana Menteri Rumania, Marcel Ciolacu, telah mengumumkan niatnya untuk memboikot upacara penutupan Olimpiade Paris. Tindakan boikot ini merupakan bentuk protes terhadap insiden yang kontroversial yang terjadi selama final senam lantai putri, di mana atlet asal Rumania gagal meraih medali perunggu. Kejadian ini berlangsung pada hari Senin, 5 Agustus.
Menurut laporan dari AP News, atlet senam Rumania yang bernama Ana Barbosu awalnya merasa bahagia karena berhasil meraih medali perunggu. Namun, suasana bahagia itu segera berubah menjadi kekecewaan yang mendalam ketika tim Amerika Serikat mengajukan banding terhadap skor yang diperoleh salah satu atlet mereka, Jordan Chiles.
Hasil dari penyelidikan tersebut menghasilkan tambahan nilai 0,1 untuk Chiles, dan hal ini cukup untuk menghalangi Barbosu dari impiannya untuk naik ke podium Olimpiade. “Saya telah memutuskan untuk tidak menghadiri upacara penutupan Olimpiade Paris, berkenaan dengan situasi yang sangat skandal di cabang senam, di mana atlet kami diperlakukan dengan cara yang sangat tidak terhormat,” ungkap Ciolacu dalam sebuah unggahan di Facebooknya pada hari Selasa, 6 Agustus.