Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Miftachul Akhyar, mengingatkan anggota NU untuk menghindari menghina Presiden dan Wakil Presiden. Beliau menegaskan bahwa Allah SWT akan memberikan kehormatan kepada mereka yang menghormati para pemimpin.
“Siapa pun yang menghormati para pemimpin di segala tingkatan, pasti akan mendapatkan kehormatan dari Allah,” ujar KH Miftachul saat hadir dalam acara Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada hari Sabtu (20/1).
“Namun, bagi mereka yang merendahkan Presiden dan Wakil Presiden, itu berarti meremehkan seluruh pimpinan organisasi, dan Allah akan membalasnya.”
Miftachul menekankan betapa pentingnya taat dan mendengarkan keputusan para pemimpin, baik di tingkat organisasi maupun kepemimpinan negara. Beliau juga menekankan bahwa ketaatan kepada pemimpin adalah nilai penting bagi anggota NU.
“Oleh karena itu, saya mengajak semua anggota NU untuk taat. NU bukanlah organisasi yang meminta pengikutnya untuk tunduk dan menyembah. Ketaatan Anda adalah modal dan tanda bahwa Anda adalah kader NU sejati, kader ahlusunnah wal jamaah,” katanya.
Miftachul Akhyar: Ketaatan, Kesabaran, dan Kunci Kesejahteraan NU
Miftachul juga berpendapat bahwa rakyat seharusnya bersabar jika menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan terkait pemimpin.
“Jika Anda menghadapi situasi yang kurang menyenangkan, merasa diabaikan, jangan melawan, jangan mengadakan demonstrasi, tetapi bersabarlah, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW,” ujarnya.