MEMO,Surabaya: Pemerintah Indonesia meresmikan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tahun 2023 dengan fokus pada menerangi 125.000 rumah tangga, khususnya di Provinsi Jawa Timur.
Sebagai langkah konkret untuk memberikan akses listrik kepada masyarakat kurang mampu, program ini berhasil mencapai 100% pelaksanaan di Kabupaten Gresik.
Dalam peresmian yang berlangsung di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Provinsi Jawa Timur, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, M.P. Dwi Nugroho, menyoroti dampak positif program ini terhadap jumlah pelanggan PLN dan keselamatan ketenagalistrikan.
Mencapai Target: 100% Rumah Tangga Penerima BPBL di Gresik Kini Terang
Pemerintah kembali meluncurkan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebagai inisiatif untuk membantu masyarakat yang kurang mampu memperoleh akses listrik.
Dampak Positif Program BPBL: Penurunan 0.2% Tingkat Kemiskinan di Gresik
Pada tahun 2023 ini, program BPBL ditujukan untuk 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, Provinsi Jawa Timur mendapatkan alokasi sebanyak 20.250 rumah tangga penerima BPBL, dan saat ini sudah mencapai 100% pelaksanaan di seluruhnya.
Pernyataan ini disampaikan oleh M.P. Dwi Nugroho, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (30/11).
Nugroho menjelaskan bahwa dari target 20.250 rumah tangga tidak mampu di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Gresik mendapat alokasi 36 rumah tangga di 2 Kecamatan, dan semuanya sudah mendapatkan akses listrik 100%.
“Program BPBL ini tentu dapat menambah jumlah pelanggan PLN dan diharapkan dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan,” terang Nugroho.
Nugroho juga menyoroti bahaya sambungan listrik yang tidak sesuai dengan standar keselamatan ketenagalistrikan. Dia menyebutkan bahwa listrik, selain bermanfaat, juga memiliki potensi bahaya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan bahwa program BPBL adalah hasil kerjasama antara Kementerian ESDM, DPR RI, dan PLN sebagai pelaksana. Menurut Roro, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas masyarakat.
“Tadinya gelap gulita sekarang terang benderang. Jadi Bapak Ibu bisa kerja,” ujar Roro.
Roro juga mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Gresik telah turun menjadi 3,6%, mengalami penurunan sebesar 0,2%.
“Semoga dengan berjalannya waktu (tingkat kemiskinan-red) bisa terus turun. Saya berharap masyarakat selalu bisa produktif agar Indonesia bisa mengoptimalkan perekonomiannya,” ungkap Roro.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Gresik, Edy Hadisiswoyo, juga menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemerintah Pusat dan mengapresiasi dukungannya kepada masyarakat di Kabupaten Gresik. Ia berharap masih akan ada program lain yang dapat meningkatkan perekonomian warga di Gresik.
“Sekali lagi kami dari pemerintah kabupaten Gresik mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik, untuk memajukan kabupaten dan negeri secara nasional,” tegasnya.
Executive Vice President Niaga dan Pemasaran PT PLN (Persero), Fintje Lumembang, menyatakan bahwa program BPBL merupakan bukti komitmen PLN untuk berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, serta mencapai rasio elektrifikasi 100%.
“Saya harapkan warga dapat memanfaatkan listrik ini sebaik mungkin. Adik-adik sekolah bisa belajar di malam hari, listrik juga bisa digunakan untuk bidang pertanian atau industri rumah tangga, agar program ini bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat ke kehidupan yang lebih baik,” ujar Fintje.
Darsi (53 tahun) dan Djono (70 tahun) merupakan sebagian penerima manfaat program BPBL di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Mereka mengaku sangat senang dan bersyukur karena terdaftar sebagai penerima program BPBL tahun 2023.
“Senang banget, selama ini mau pasang listrik tapi uangnya belum terkumpul, sehingga mau tidak mau harus menyalur ke rumah saudara,” ungkap Darsi.
Senada, Djono pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan dipasangin listrik gratis.
Program BPBL tidak hanya berhasil menerangi rumah tangga di Gresik, namun juga memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan tingkat kemiskinan di daerah tersebut.
Melalui kerjasama antara Kementerian ESDM, DPR RI, dan PLN, program ini membuktikan komitmen PLN untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencapai rasio elektrifikasi 100%.
Dari sudut pandang penerima manfaat seperti Darsi dan Djono, kehadiran listrik gratis melalui BPBL memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan sehari-hari mereka.