Penemuan ‘Harta Karun’ Guci Kuno Peninggalan Raja Solomon (Nabi Sulaiman) di Ophel, Jerusalem pada 2012, menjadi sorotan setelah 11 tahun ketika tim arkeolog sukses mengurai teka-teki di balik makna terukir ‘Ladanium 5’. Penemuan ini membuka cakrawala baru tentang hubungan Sulaiman dengan Kerajaan Sheba serta jejak sejarah hubungan geopolitik pada masa lalu.
Temuan Arkeologi: Makna ‘Ladanium 5’ dan Keterkaitan Sulaiman dengan Kerajaan Sheba
Tim arkeolog dari Israel sukses menemukan temuan berharga berupa guci saat melakukan penggalian di kawasan Ophel, Jerusalem pada tahun 2012 yang lalu. Barang kuno ini ditemukan bersama dengan sisa enam guci lainnya dan ternyata adalah peninggalan dari Raja Solomon atau yang dikenal sebagai Nabi Sulaiman dalam ajaran Islam.
Menurut keyakinan dalam Islam, Nabi Sulaiman dianggap sebagai raja ketiga Israel dan seorang pemimpin yang sangat bijaksana. Di sisi lain, dalam tradisi Yahudi, Nabi Sulaiman dikenal dengan nama Raja Solomon, yaitu putra dari Raja Daud.
Sebagai seorang raja dan pemimpin, Nabi Sulaiman dikatakan memiliki kekayaan yang melimpah yang kini tersembunyi di suatu tempat yang belum terungkap.
Meskipun ditemukan sejak 11 tahun yang lalu, baru-baru ini para arkeolog berhasil memecahkan misteri di balik arti dari harta karun tersebut. Seorang arkeolog dari Universitas Ibrani Yerusalem, Daniel Vainstub, berhasil mengungkap makna dari kata-kata yang terukir di bagian leher guci peninggalan pemerintahan Raja Sulaiman di Israel kuno.
Selama sepuluh tahun terakhir, lebih dari sepuluh peneliti telah mencoba untuk mengartikan makna dari kata-kata yang terukir di leher guci tersebut. Namun, tidak ada interpretasi yang diterima secara luas oleh para ahli.
Berdasarkan laporan dari Live Science, melalui studi yang dipublikasikan dalam Jerusalem Journal of Archaeology, Dr. Daniel menyatakan bahwa kata yang terukir di leher guci memiliki arti “Ladanium 5”.
“Ladanium 5” adalah istilah yang merujuk pada getah dari tanaman aromatik yang digunakan untuk pembuatan dupa atau kemenyan, dikenal sebagai Labdanum atau Cistus Ladanifer.
Penemuan Guci Kuno Raja Solomon: Jejak Sejarah dan Geopolitik Masa Lalu
Dr. Daniel menjelaskan bahwa tulisan tersebut diukir menggunakan aksara Arab Selatan Kuno dalam bahasa Sabaean. Secara umum, bahasa Sabaean digunakan pada masa Alkitab di Semenanjung Arab, khususnya di Kerajaan Sheba yang sekarang merupakan wilayah Yaman.