Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, meresmikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan megahnya di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada 2 Oktober 2023. Setelah tujuh tahun perjalanan yang penuh tantangan, proyek ini akhirnya menjadi kenyataan, meskipun diiringi oleh biaya pembengkakan yang signifikan.
Kendati demikian, Presiden Jokowi tetap optimis, menganggap pengalaman ini sebagai bekal berharga untuk masa depan. Simaklah perjalanan panjang dan pesan positif dari Presiden dalam artikel berikut.
Presiden Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Prestasi dan Tantangan
Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, akhirnya secara resmi menghadiri upacara peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada hari Senin, tanggal 2 Oktober 2023. Proyek megah ini telah memakan waktu tujuh tahun untuk dibangun, dimulai sejak seremoni groundbreaking pada bulan Januari tahun 2016.
Selama masa pembangunannya, proyek ini tidak luput dari berbagai kontroversi dan masalah yang mengiringinya. Salah satu kendala yang signifikan adalah hasil tinjauan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komite KCJB pada tanggal 15 September 2022, yang mengungkapkan bahwa biaya proyek melonjak drastis (cost overrun) menjadi sekitar US$ 1,449 miliar atau sekitar Rp 22,17 triliun dalam kurs mata uang Rupiah (dengan nilai tukar Rp 15.400 per US$).
Sebagai akibat dari kendala ini, biaya keseluruhan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung meningkat dari perkiraan awal sekitar US$ 6,071 miliar menjadi sekitar US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 115,5 triliun, dengan nilai tukar yang sama (Rp 15.400 per US$).
Biaya Proyek Membengkak, Jokowi Optimis: Pengalaman Berharga untuk Masa Depan
Dalam pidatonya saat peresmian proyek KCJB tersebut, Presiden Jokowi menekankan bahwa kesulitan yang dihadapi selama proses pembangunan, bersama dengan ketidaksempurnaan dan tantangan lainnya, sebenarnya adalah pengalaman yang sangat berharga.
Menurutnya, kita tidak perlu takut menghadapi kesalahan karena dengan konsistensi, jumlah kesalahan dapat dikurangi, biaya kesalahan juga akan berkurang seiring waktu, dan akhirnya, biaya produksi dan biaya proyek akan turun secara signifikan.