Kementerian Perhubungan dan para pemangku kepentingan telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional LRT Jabodebek sejak Agustus 2023. Hasil evaluasi mencakup jumlah penumpang yang tinggi dan masukan masyarakat yang berharga.
Dalam kesimpulan artikel ini, kita akan merinci temuan dari evaluasi tersebut dan proyeksi masa depan LRT Jabodebek.
Evaluasi Menunjukkan Tingginya Antusiasme Masyarakat dan Masukan Berharga
Kementerian Perhubungan bersama sejumlah pihak terkait saat ini sedang melakukan evaluasi terhadap operasional LRT Jabodebek yang telah dimulai sejak 28 Agustus 2023. Evaluasi ini dilakukan sebagai respons terhadap masukan dari masyarakat yang telah diterima.
Adita Irawati, juru bicara Kementerian Perhubungan, mengungkapkan beberapa hasil dari evaluasi tersebut. Pertama-tama, evaluasi mencakup jumlah penumpang yang telah menggunakan layanan LRT Jabodebek. Berdasarkan data yang masuk hingga Rabu sore tanggal 6 September, tercatat bahwa sebanyak 331.947 orang telah menikmati layanan LRT Jabodebek.
Adita menyatakan bahwa tingginya jumlah penumpang ini menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat terhadap LRT Jabodebek. Dari sini, Adita berharap bahwa lebih banyak masyarakat akan merasakan manfaat dari moda transportasi ini.
Adita juga menekankan bahwa meskipun sejauh ini umpan balik yang diterima cukup positif, ada beberapa catatan yang perlu dievaluasi terkait dengan operasional LRT Jabodebek.
Kedua, evaluasi ini juga mencakup masukan dari masyarakat. Adita menjelaskan bahwa mereka saat ini sedang mengambil langkah-langkah tindak lanjut terkait dengan masukan yang telah diterima. Terdapat 4 gangguan utama yang telah dilaporkan, yaitu terkait dengan pintu kereta, layar informasi penumpang, kelistrikan, dan sistem operasi.
Gangguan-gangguan ini sedang ditangani oleh INKA, Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI, serta pemangku kepentingan terkait. Pihak berwenang menargetkan agar masalah-masalah ini dapat diselesaikan mulai awal September hingga akhir Oktober.
Adita juga memberikan informasi lebih lanjut tentang jumlah kereta yang dioperasikan saat ini. Saat ini, ada 12 rangkaian kereta yang beroperasi dan siap melayani penumpang. Jumlah rangkaian ini akan ditambah secara bertahap hingga mencapai total 31 rangkaian.
Dari jumlah tersebut, 27 rangkaian akan digunakan untuk melayani penumpang, 2 rangkaian akan menjalani perawatan berat, dan 2 rangkaian akan disiapkan sebagai cadangan.
Peningkatan Layanan, Penambahan Kereta, dan Tarif Promosi di Masa Depan
Adita mengungkapkan bahwa saat ini, LRT Jabodebek beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 18.58 WIB dengan jarak waktu antar-kereta sekitar 10-20 menit. Namun, Adita optimis bahwa di masa depan, LRT Jabodebek akan dapat beroperasi sesuai dengan pola ideal dengan jam operasi yang lebih panjang dan jarak waktu antar-kereta yang lebih singkat, yaitu sekitar 4-8 menit, ketika seluruh rangkaian kereta telah dioperasikan secara bertahap. Hal ini akan memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah mengakses jadwal LRT Jabodebek.
Adita juga menginformasikan tentang tarif promosi yang berlaku hingga 30 September 2023. Selama periode ini, masyarakat hanya akan dikenakan tarif dasar sebesar Rp 5.000,- untuk semua rute layanan. Setelah bulan September, tarif maksimal yang akan berlaku adalah Rp 20 ribu untuk seluruh rute, meskipun opsi promo dengan skema lain masih tetap akan dipertimbangkan berdasarkan masukan lebih lanjut dari masyarakat.
Adita berharap bahwa subsidi PSO (Public Service Obligation) dan tarif promosi yang diberikan oleh DJKA Kementerian Perhubungan pada tarif LRT Jabodebek ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Dengan demikian, kehadiran LRT Jabodebek dengan tarif yang telah disubsidi diharapkan dapat memberikan alternatif moda transportasi yang lebih baik kepada masyarakat sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada kendaraan pribadi.
Kesimpulan Evaluasi LRT Jabodebek: Masukan Masyarakat dan Perkembangan Positif
Dalam upaya meningkatkan pelayanan LRT Jabodebek, terdapat rencana peningkatan layanan yang mencakup penambahan kereta dan peningkatan frekuensi perjalanan. Tarif yang terjangkau juga tetap menjadi fokus, dengan promosi yang berlaku hingga September 2023.
Kementerian Perhubungan berharap bahwa dengan langkah-langkah ini, LRT Jabodebek akan menjadi alternatif transportasi yang lebih menarik bagi masyarakat, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, dan meningkatkan mobilitas di wilayah Jabodebek.