NGANJUK,MEMO.CO.ID –
Proyek pembangunan jalan propensi arah jurusan Baron – Kediri meresahkan pengguna jalan. Itu dirasakan para pengguna jalan terhitung sejak lima hari terakhir ini atau sejak dimulainya pekerjaan penggalian badan jalan.Dengan adanya proyek itu, dengan terpaksa jalur dialihkan karena jalan ditutup total baik dari arah kediri maupun dari arah baron. Sehingga para pengguna jalan yang menggunakan kendaraan besar maupun sepeda motor harus berputar arah.
Pengalihan jalur tersebut sangat jauh hampir 1 kilo meter. Hal itu yang membuat pusing para pengguna jalan karena memakan waktu dan tenaga. ” Semestinya dari pihak pelaksana proyek sebelum memulai kegiatan harus membuat jalan pertolongan sementara dulu agar tidak mengganggu pengguna jalan saat akan melintas ,” keluh Syaiful Anwar salah satu pengendara mobil angkutan saat akan mengirim barang ke Kediri.
Jalan pertolongan masih dikatakan dia hanya bersifat darurat tapi itupun sangat membantu.Kalau menunggu proyek selesai itu tidak efisien karena akan memakan waktu panjang minimal dua bulan baru kelar. ” Padahal jalur yang kena proyek ini adalah satu satunya jalur poros. Kalau ini ditutup total jelas merugikan pengguna jalan yang biasa melintas,” imbuhnya.
Dari data yang dihimpun, keresahan itu juga dirasakan oleh para pelajar. Pasalnya dengan ditutupnya jalur utama menuju sekolah baik SMPN 1 Tanjunganom dan SMA 1 Tanjunganom itu dengan terpaksa para pelajar harus lebih awal berangkat sekolah . Karena pengalihan jalur yang ditempuh sejauh 1 kilo meter. ” Saya takut telat , biasanya berangkat lebih awal tidak seperti hari biasa sebelum ada proyek,” ucap Kamaludin salah satu pelajar.
Selama berjalanya proyek tersebut menurut keterangan beberapa nara sumber sudah dua kali terjadi kecelakaan ringan yaitu dua pengendara sepeda motor terjun ke sungai. Perlu diketahui, di sisi timur lokasi proyek ada saluran sungai. Dimungkinkan dengan kejadian itu pengendara nekat mengambil jalan pintas melalui tanggul sungai. karena kondisi licin dan sempit akhirnya terjun ke sungai.
Sementara itu ketika wartawan akan mengklarifikasi Kepala Dinas PU Bina Marga, Ir. Jusuf Satrio Wibowo, MT belum bisa ditemui karena yang bersangkutan tidak ada ditempat. ( adi )