Example floating
Example floating
Pemerintahan

Terungkap! Proyeksi Luar Biasa: APBN 2024 Menguat, Defisit Anjlok

×

Terungkap! Proyeksi Luar Biasa: APBN 2024 Menguat, Defisit Anjlok

Sebarkan artikel ini
Terungkap! Proyeksi Luar Biasa: APBN 2024 Menguat, Defisit Anjlok
Terungkap! Proyeksi Luar Biasa: APBN 2024 Menguat, Defisit Anjlok
Example 468x60

MEMO

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, merilis proyeksi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 yang menunjukkan perbaikan yang signifikan. Dalam Konferensi Pers RAPBN & Nota Keuangan 2024 pada 16 Agustus 2023, beliau menyampaikan bahwa postur APBN akan semakin kuat dengan peningkatan pendapatan negara dan penurunan tajam pada tingkat defisit.

Example 300x600

Detil RAPBN 2024 yang Menggembirakan: Pendapatan Naik Tajam, Belanja Terkelola

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan bahwa posisi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 mengalami perbaikan signifikan. Hal ini disokong oleh peningkatan pendapatan negara yang diharapkan akan meningkat, sementara defisit diperkirakan akan menurun secara drastis.

Sri Mulyani menyatakan, “APBN kita akan menjadi lebih stabil. Pendapatan negara, seperti yang disampaikan oleh Presiden, diestimasikan mencapai Rp2.781,3 triliun. Ini merupakan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan masa pandemi Covid dimana pendapatan sempat menurun menjadi hanya Rp1.647 triliun. Kenaikan ini mencapai lebih dari Rp1.100 triliun.”

Belanja negara pada tahun yang akan datang diharapkan akan mencapai Rp3.304,1 triliun. Angka ini mengalami kenaikan sebesar Rp708,7 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2020 saat masa pandemi. Dengan perbaikan pendapatan dan belanja seperti ini, defisit APBN diproyeksikan akan menurun tajam dari Rp947 triliun di tahun 2020 menjadi hanya Rp522,8 triliun atau setara dengan 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sri Mulyani menjelaskan, “Pada tahun 2020, saat pandemi melanda, kita terpaksa melakukan belanja ekstra sebesar Rp2.595 triliun. Sehingga kenaikan belanja hanya sekitar Rp708 triliun. Namun, pendapatan meningkat sebesar Rp1.133 triliun. Hal ini berdampak positif pada penurunan defisit yang sangat signifikan dari Rp947 triliun atau sekitar 6,14% dari PDB pada tahun 2020, menjadi hanya Rp522,8 triliun atau sekitar 2,29% dari PDB. Penurunan secara nominal mencapai Rp424,9 triliun.”

Menurut Sri Mulyani, situasi APBN yang semakin baik dan pertumbuhan ekonomi yang tetap di atas 5% di tengah gejolak harga komoditas global, inflasi yang meningkat, dan lonjakan suku bunga, merupakan kombinasi yang jarang terjadi di dunia.

Selanjutnya, Sri Mulyani menyebutkan bahwa pembiayaan anggaran tahun depan telah ditetapkan sebesar Rp522,8 triliun. Meskipun Indonesia menghadapi situasi yang kompleks, dia menegaskan bahwa APBN saat ini dapat dielola dengan baik dan berada dalam kondisi yang relatif sehat.

“Kami akan mengambil langkah-langkah dengan hati-hati mengingat lingkungan global yang semakin tidak dapat diprediksi,” tegasnya.

Stabilitas dan Pertumbuhan: Sri Mulyani Ungkap Kunci Kesuksesan APBN 2024

Sri Mulyani menambahkan, penerimaan dari sektor perpajakan diharapkan mencapai Rp2.307,9 triliun pada tahun mendatang. Pemerintah akan menerapkan berbagai kebijakan perpajakan, termasuk penerapan Core Tax System, peningkatan kepatuhan melalui integrasi teknologi, sinergi program bersama, dan peningkatan efektivitas implementasi Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan.

“Kami menargetkan pertumbuhan penerimaan perpajakan sebesar 8,9%. Angka ini lebih tinggi dari asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Ini berarti rasio pajak diharapkan akan terus meningkat,” papar Sri Mulyani.

Dia melanjutkan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diharapkan akan mencapai Rp473 triliun pada tahun 2024.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.