MEMO,Jakarta: Harga minyak goreng menjadi sorotan utama! Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan data menarik tentang dominasi deflasi yang disebabkan oleh komoditas minyak goreng hingga Juli 2023.
Pelajari bagaimana stabilitas pasokan dan variasi harga menjadi faktor kunci dalam tren ini.
Minyak Goreng Sumbang Deflasi, Pasokan Stabil Hingga Juli 2023
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan bahwa sampai bulan Juli 2023, komoditas minyak goreng (migor) telah secara dominan menyebabkan deflasi dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Keadaan ini menunjukkan bahwa pasokan minyak goreng cukup stabil dan harga berada dalam kisaran yang tetap di pasar.
Rincian Harga Minyak Goreng di Pasaran: Penurunan dan Kenaikan yang Terjadi
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bambang Wisnubroto, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) di Direktorat Jenderal Pedagangan Dalam Negeri, Kemendag.
“Pada tanggal 4 Agustus 2023, harga minyak goreng curah berada pada angka Rp14.585 per liter, mengalami penurunan sebesar 1,35 persen,” ujarnya pada hari Jumat (11/8/2023).
“Kemudian, harga minyak kemasan merek tertentu berada di angka Rp15.133 per liter, menunjukkan kstabilan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sedangkan harga minyak premium juga tetap stabil pada angka Rp20.763 per liter,” tambahnya.
Namun, Bambang menambahkan bahwa beberapa daerah mengalami kenaikan harga minyak goreng curah jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Contohnya adalah Kota Solok, Sumatera Barat, yang mengalami kenaikan harga minyak curah menjadi Rp13.500 per liter dari sebelumnya hanya Rp12.780 per liter.
Selain itu, terdapat juga Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, yang mengalami peningkatan harga minyak curah menjadi Rp13.333 per liter dari angka sebelumnya, yaitu hanya Rp12 ribu per liter.
