MEMO, Sumenep ; Aktivis Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) bersama warga Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, Jawa Timur menggelar Festival Rakyat dengan tema “Kolonialisasi Pesisir ; Rakus Pembangunan” di area Kantor Bupati, Jumat (2/6/2023) malam. Berbagai penampilan dipertunjukkan dalam Festival Rakyat mulai puisi, lagu lagu perjuangan, hingga orasi.
Intinya mereka mengecam keras segala bentuk rencana eksploitasi laut dengan direklamasi untuk dibangun tambak garam di kawasan pantai Gersik Putih oleh investor yang difasilitasi Desa. Mereka juga menggugat Pemkab Sumenep karena dinilai tidak serius menangani polemik reklamasi tersebut.
”Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan misi-misi kerakyatan dalam menolak pembangunan tambak garam ilegal di Gersik Putih, Gapura,” terang Koordinator ARB Sumenep Muhammad Muhsin.
Ia mengemukakan, dalam festival ini terdapat beberapa penampilan dari kawan-kawan dalam menyuarakan keadilan. Bahkan, katanya, lagu-lagu perjuangan dinyanyikan untuk membangkitkan perlawanan.
“Terdapat pembacaan naskah perlawanan, baca puisi, dan pernyataan sikap dari kawan-kawan ARB,” ucapnya.