Jakarta, Memo
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta para Pemerintah Daerah (Pemda) untuk gotong royong dalam menahan kenaikan tingkat inflasi pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Ia memprediksi tingkat inflasi Indonesia akan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Airlangga menyampaikan, dampak dari kenaikan harga BBM yang baru-baru ini terjadi dapat mengerek kenaikan inflasi di sektor energi 1,6 hingga 2 persen.
“Inflasi kita ini nanti akan sedikit lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi kita. Ekonomi kita kemarin 5,44 di kuartal II, dan di kuartal ini mirip-mirip sampai year to date 5,2 persen. Jadi kita harus hati-hati,” kata Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2022, di Surabaya, dipantau secara daring, Rabu (14/9/2022).
Oleh karenanya, Ketua Umum dari Partai Golkar tersebut meminta kerja sama antara Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bekerja sama dalam menurunkan tingkat inflasi pangan. Targetnya, inflasi pangan di akhir tahun harus berada di bawah angka 5 persen.
“Dalam 4 bulan ini kita betul-betul akan menghadapi target inflasi yang secara nasional kita targetkan di bawah 5%,” ujarnya.