Madiun, Memo
Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Hiariej meninjau proses vaksinasi warga binaan di Lapas I Madiun, Kamis (9/9/2021). Saat ini, 813 atau sebanyak 75 persen dari total 1124 warga binaan di Lapas Klas I Madiun telah divaksin.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono melaporkan bahwa proses vaksinasi kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) terus digencarkan. Lapas Klas I Madiun, lanjut Krismono, menjadi salah satu lapas yang paling cepat progresnya.
Karena sudah hampir seluruh warga binaan telah divaksin. “Di Lapas/rutan lain kami masih menemukan beberapa kesulitan untuk dropping vaksin dari dinkes,” ujar Krismono.
Untuk itu, dia mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan pihak Lapas Madiun. Dia mendorong lapas/rutan lain agar mencontoh cara lapas yang berdiri sejak zaman belanda itu. Yaitu berkolaborasi dengan instansi terkait.
“Vaksinasi warga binaan ini sangat mendesak, mengingat kondisi lapas/ rutan di Jatim yang over kapasitas sehingga sulit menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.
Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Hiariej menjelaskan bahwa di dalam lapas tidak memungkinkan diberlakukan social distancing. Mengingat mayoritas lapas/ rutan di Indonesia khususnya Jatim mengalami over kapasitas.
“Vaksinasi merupakam keharusan untuk menekan penyebaran COVID-19 karena WBP sangat rentan terdampak penyebaran penyakit,” ungkapnya.
Dia menambahkan, vaksinasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Dibutuhkan kolaborasi dengan Instansi maupun stakeholder terkait. Seperti di Lapas Madiun ini yang bekerja sama dengam Universitas Muhammadiyah Madiun.
“Saya ingin kerja sama dan kolaborasi seperti ini dapat diikuti oleh seluruh jajaran Lapas maupun Rutan agar target seluruh WBP mendapat vaksinasi terpenuhi,” pungkasnya.