NGANJUK,MEMO.CO.ID –
Dua waduk di wilayah Kecamatan Lengkong yaitu waduk sumberkepuh dan waduk lohgawe sejak dua bulan terakhir ini debet airnya terus mengalami penurunan hingga nyaris kering.
Dampak dari kondisi itu, tidak kurang dari ratusan hektar tanaman pangan dan hortikultura yang biasanya teraliri air dari dua waduk tersebut kini terancam gagal panen.
” Sejak dua bulan terakhir ini atau sejak pergantian musim penghujan ke musim kemarau , dua waduk tersebut sudah tidak ada airnya lagi.Sehingga kebutuhan air irigasi sangat sulit didapatkan oleh para petani,” ucap Sasminto salah satu petani asal Desa Sawahan Kecamatan Lengkong.
Upaya darurat untuk tetap bisa mendapatkan air irigasi , petani dengan terpaksa membuat sumur pantek. Karena pembuatan sumur pantek memakan biaya cukup besar, akhirnya tidak semua petani mampu untuk membuat sumur gali tersebut.
Biaya besar karena proses penggarapanya sampai menemukan titik sumber air memakan waktu panjang. Setiap satu titik sumber air kedalamanya mencapi 50 meter. ” Ada juga yang bisa lebih sampai 65 meter baru keluar sumber mata air,” imbuhnya.
Setiap satu sumur gali masih dikatakan dia biayanya bisa mencapai Rp 9 juta. ” Bagi petani yang tidak bisa buat sumur gali biasanya memilih membeli air dari kelompok tani,” ujarnya
Tanaman petani yang sekarang mendekati masa panen yaitu tembakau, brokoli, jagung, cabe rawit dan sebagian padi. Dari berbagai jenis tanaman tersebut ada yang sudah terserang hama ulat yaitu brokoli dan tembakau.
Sedangkan untuk tanaman padi dan jagung diserang hama belok dan bule. ” Petani terus was was mas,” ujar sejumlah petani. ( adi )