Jawa Timur, sebagai klaster pengolahan industri halal, ditargetkan menjadi pusat industri halal dunia. Dengan adanya 6000 lebih pesantren, semakin memudahkan membangun klasterisasi industri pengolahan halal yang bersinergi dengan berbagai lembaga pemerintahan , swasta serta lembaga lain yang terkait dengan pengembangan klasterisasi industri halal.
Di Jawa Timur, selain ketersediaan SDM dari ribuan pesantren, juga tersedianya Indonesia Islamic Scince Park (IISP) sebagai pusat pengembangan keuangan syariah. rekreasi, museum dan pengembangan islam moderat di Jatim. ” Juga lagi, ketersediaan infrastruktur Safe and Lock dan KUK Singhasari , sebagai pusat layanan perizinan, distribusi dan fasilitas industri, terasa lebih lengkap.” tegas Afdhal Aliansar.
Dengan semua instrumen pendukung dalam membangun klaster industri halal di Jawa Timur, Pemprov akan lebih mudah mensinergikan antara penyediaan SDM dari kalangan pesantren, infrastruktur, serta regulasi dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sejak dilantik sudha mendengungkan programnya yakni, One Pesantren on Produk ( OPOP ) untuk meningkatkan wawasan enterprenership di kalabngan santri. Tentu saja, dengan adanya Industri Halal di Jawa Timur, semakin memperkuat klaster pengolahan industri halal dan menjadikan Jawa Timur sebagai pusat industri halal dunia. ( joko )