Kediri, Memo
6 Ibu Hamil Terjangkit Covid dan Meninggal Dunia, Izin Klinik Bersalin Terancam Dicabut . Setidaknya sudah ada enam ibu hamil yang terjangkiti virus Covid 19, di wilayah Kota Kediri. Salah satu penyebabnya adalah klinik bersalin enggan menerima, pasien.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menginstruksikan seluruh klinik di Kota Kediri menerima pasien ibu hamil yang terpapar Covid-19. Jika ada klinik yang menolak, pemkot akan menyiapkan sanksi.
Langkah tegas tersebut diambil setelah enam ibu hamil yang terjangkit korona meninggal dalam kurun waktu Januari-Juli lalu.
Instruksi tersebut diungkapkan Abu saat rapat internal koordinasi penanganan Covid-19 kemarin pagi.
Dinas Kesehatan Kirim Imbauan ke Klinik Bersalin
Suami Ferry Silviana Feronica itu meminta dinas kesehatan segera mengirim kembali imbauan ke klinik bersalin di Kota Kediri. “Jika ada yang masih menolak akan ada surat peringatan dan bisa dicabut izinnya,” tegas bapak empat anak itu.
Khusus untuk ibu hamil yang terpapar Covid-19, Abu juga meminta agar mereka tidak isolasi mandiri (isoman). Dengan kondisi yang rentan, mereka harus dibawa ke rumah sakit atau klinik agar kesehatannya terpantau.
Kisah Istri Perawat Mengandung Bayi Kembar, Meninggal
Untuk diketahui, kisah pilu ibu hamil yang terpapar Covid-19 salah satunya terjadi pada istri Andi Fatoni, salah satu perawat di Puskesmas Balowerti. Perempuan dengan usia kehamilan memasuki 36 minggu itu mengandung bayi kembar.
Sesuai hasil pemeriksaan, dia harus menjalani operasi caesar karena mengalami sesak dan kontraksi. Saat dites swab antigen, perempuan tersebut dinyatakan positif Covid-19 dan dilarikan ke RSUD Gambiran untuk dirawat.
Pananganan Yang Telat, Pasien Jadi Korban
Dari beberapa hasil pemeriksaan lanjutan, operasi baru bisa dilakukan Minggu (1/8) lalu. Operasi yang sedianya dijadwalkan hari ini (03/8) ini dimajukan.
Hal tersebut dilakukan setelah salah satu bayi meninggal di dalam kandungan.
Rupanya, upaya penyelamatan terhadap ibu dan bayinya itu gagal. Sang ibu dinyatakan meninggal Senin (2/8) kemarin menyusul kedua putranya.
Mal di Kota Kediri Masih Ditutup
Sementara itu, penutupan mal di Kota Kediri agaknya masih akan berlangsung lama. Penutupan mal akan dilanjutkan lagi jika status Kota Kediri belum bergeser dari level 4.
Hingga pukul 20.00 tadi malam, Pemkot Kediri masih menunggu kebijakan pemerintah pusat. Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima mengungkapkan, pihaknya masih menunggu instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait status Kota Kediri lebih lanjut.
Operasional Mall dan Karaoke Ditinjau Lagi
“Kami juga akan mengevaluasi kebijakan PPKM,” ujar Fauzan.
Terkait operasional mal, bioskop, dan karaoke yang selama PPKM Darurat hingga PPKM level 4 tutup penuh, menurut Fauzan juga masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat.
Pemkot Kediri Menunggu Keputusan Terbaru dari Pusat
Sembari menunggu keputusan terbaru, pria yang menjabat kepala dinas kesehatan ini meminta warga untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, hingga kemarin Kota Kediri masih tergolong zona merah.
Kasus kematian pasien akibat Covid-19 menurut Fauzan juga masih tinggi. “Hari ini ada tujuh pasien yang meninggal. Rata-rata per hari (kasus kematian, Red) 8,45 persen,” terang Fauzan sembari menyebut total kasus kematian mencapai 242 orang.