Jakarta, Memo |
Ada 5 Klaster Covid 19 Selama Ramadhan dan Hari Raya Lebaran. Kelima klaster tersebut muncul di beberapa daerah kabupaten dan propinsi dengan berbagai jenis klaster. Kelimanya, menjadi sorotan jelang ramadhan hingga mendekati Hari lebaran Idul Fitri tahun ini.
Kelima klaster baru, penularan Covid 19 tersebut, sudah dideteksi oleh Kementerian Kesehatan RI, berdasar dari kasus kasus yang mengemuka dan berakibat pada peningkatan angka jumlah Covid 19 di beberapa daerah, baik di tingkat Kabupaten maupun di Propinsi, khususnya kota kota besar.
Klaster Taraweh Harus Diwaspadai, Mengingat Klaster Baru Terjadi Karena Terkonfirmasi Covid 19 Ikut Jamaah di Masjid
Ada 5 klaster baru menjelang bulan ramadhan ini. Kelimanya diantaranya adalah, klaster perkantoran, klaster takziah, klaster buka bersama, klaster taraweh dan klaster mudik. dari kelima klaster tersebut, menurut data di Kementrian Kesehetan, klaster taraweh menjadi klaster yang paling harus diwaspadai oleh semua orang.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan lima klaster baru selama Ramadhan . Salah satunya adalah klaster tarawih yang harus diwaspadai masyarakat.
“Selain klaster perkantoran yang belum lama ini ramai, kami menemukan adanya klaster Covid-19 pada acara buka puasa bersama, tarawih, mudik, dan takziah,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Klaster Takziah
Klaster takziah, cukup mengkhawatirkan. Sebab, kasus ini pernah terjadi pada beberapa kelompok masyarakat yang memiliki kenekatan dalam mengambil jenazah di rumah sakit, ketika pasien dinyatakan covid 15. Meskipun dilarang, namun, banyak sekali masuarakat yang nekat melakukan ini, dengan alasan, pihak keluarga memberi jaminan ke rumah sakit.
Klaster Perkantoran
Klaster perkantoran, ini juga masih perlu diwaspadai. Sebelumnya, banyak kasus terjadi di klater perkantoran ini. Khususnya, jika sebelumnya pekerja kantoran libur dan cuti bersama. Terakhir, terjadi di beberapa daerah, klaster kantoran terjadi di dunia pendidikan.
Dimana, banyak lembaga pendidikan diberi izin masuk, setelah proses belajar mengajar, ada guru yang mengalami covid 13. Kasusnya, terjadi di beberapa daerah, sehingga pihak sekolah memutuskan kembali untuk menjalankan proses pendidikan daring, melalui online.