Nganjuk, Memo
Sebanyak 44 korban keracunan makanan yang dialami para pengungsi di lokasi bencana tanah longsor Desa Ngetos Kab Nganjuk, masih dalam perawatan intensif di RSUD Nganjuk dan Puskesmas NGetos. Para pengsungsi tersebut sebelumnya mengonsumsi Mie ayam dalam kemasan Cup, bantuan dari relawan dari luar Kabupaten Nganjuk.
Paling banyak, pengsungsi yang keracunan makanan berada di pengungsian SD Negeri 3 Ngetos. Jumlahnya ada 44 orang. Rinciannya, 30 orang terdiri dari pengungsi korban bencana tanah longsor, 9 orang dari relawan, 4 orang dari penduduk Desa Ngetos, dan 1 orang dari petugas.
Korban Keracunan Mi Ayam Kemasan Cup, Diduga Sudah Kadaluarsa
Belum ada pihak berwajib yang memberikan keterangan terkait sumber keracunan makanan yang dialami para pengsungsi di lokasi tanah lonhgsor, Ngetos, Nganjuk. Namun, dari hasil pantauan www.Memo.co.id, para penngungsi tersebut menikmati paket bantuan sosial dari relawam luar wilayah Nganjuk, berupa mie ayam siap saji. Mie ayam tersebut dalam kemasan cup berwarna putih.
Namun, informasi tersebut, belum mendapatkan validitas dari aparat yang berada di lokasi kejadian. Demikian juga, tim medis yang melakukan pemeriksaan dan sampel makanan, di rumah sakit, juga belum memberikan keterangan resminya. Beberapa warga, relawan dan petugas, sempat mengabadikan kemasan dan jenis makanan berupa mie ayam dalam cup tersebut, di lokasi pengungsian.
Bantuan dari Luar Daerah
Sejak lokasi tanah longsor di kunjungi Gubernur Jawa Timur dan Pangdam V Brawijaya, bantuan berdatangan di lokasi pengungsian tanah longsor Ngetos, Nganjuk. Bantuan kemanusiaan itu dibarengi dengan langkah para relwan yang ikut memberihkan puing puing lokasi kejadian longsor serta melakukan pencarian dan evakuasi para korban hilang, bersama tim lainnya.
Pendirian Posko di sekitar Lokasi tanah longsor, dimanfaatkan untuk menampung sumbangan makanan , minuman dan bentuk sumbangan lainnya yang dibutuhkan para pengungsi. Gotong royong dan saling peduli dilakukan bersama sama, di saat tanah longsor menimkpa warga di Dusun Selopuro Desa /Kecamatan Ngetos, Nganjuk.
Mie Ayam Kemasan Cup
Paska keracunan massal di lokasi pengungsian tanah longsor di Ngetos Nganjuk, memunculkan spekulasi , siapa pengirim paket mi ayam dalam kemasan cup tersebut ?. Banyak foto beradar di dunia maya, mi ayam kemasan cup warba putih itu bertuliskan logo sebuah produsen mie ayam kemasan cup.
Beberapa pemilik akun facebook, memberikan komentar tentang asal muasal bantuan mi ayam dalam kemasan cup, berasal dari luar Nganjuk. Banyak bantuan yang dikirimkan ke Posko Bantuan Bencana Alam Tanah Longsor di Desa Ngetos , Nganjuk. Namun, data pengirim di Posko Ngetos, sulit diperoleh, kecuali pihak pihak berkepentingan, yang akan menyelidiki keracunan itu.
Beredar Foto Cup Mi Ayam
Akun Facebook Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Timur, Ppk Reg Jatim, memposting beberapa korban keracunan makanan mie ayam kemasan cup, di kamar perawatan Puskesmas/ rumah sakit daerah Nganjuk. Beberapa korban masih lunglai dan berbaring di puluhan kamar perawatan timm medis.
Dalam unggahan tersebut, Ppl Reg Jatim, juga mempublish jumlah korban yang dirawat akibat keracunan makanan berupa mi ayam instan. Kemasan mie ayam instan itu, berwarna putih. Tampak dalam postingan tim penanggulangan krisis kesehatan tersebut, juga menscreenshot kemasan lengkap dengan merk mie ayam .
44 Korban di Rumah Sakit
Sebanyak 44 korban keracunan mie ayam instan yang dikemas dalam cup warna putih itu, masih dilakukan perawatan intensif oleh tim medis. Sebagian, masih merasakan mual dan pusing pusing. Bahkan, sebgaian lagi, khususnya yang dilarikan ke RSUD Nganjuk, harus mengalami perawatan intensif, karena kondisinya sangat lemah.
Hinga Jumat, siang ini, tim medis masih merawat secara intensif. Beberapa korban lain, sudah bisa berbicara dengan ditunggui keluarga korban. Namun, belum diperoleh informasi apakah hari ini juga, korban yang sudah pulih dan sehat, bisa diperbolehkan kembali ke pengungsian.
Makan Malam Jam 23.45
Informasi yang dihimpun Memo.co.id, kejadiannya sekitar 23.45, setelah mereka mamakan mi ayam dalam kemasn yang dikirim dari Posko . Mie kemasan cup itu adalah bantuan sosial dari luar daerah. Namun, belum diperoleh keterangan pasti, bantuan makanan dari pemerintah daerah atau dari relawan yang peduli dengan peristiwa tersebut.
Peristiwa keracunan massal yang dialami oleh para pengungsi tersebut, diketahui terjadi tadi malam, Kepala Desa NGetos Warno sudah melakukan koordinasi dengan pihak pimpinan Forkominfo, untuk menangani peristiwa keracunan itu. PIhaknya berharap, ada langkah cepat dari semua tim, untuk menghindari kejadian kejadian yang tiudak diinginkan.